SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Sekitar 105 karyawan PT Tyfountex Kartasura pekan ini mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Sejumlah karyawan yang terkena PHK mengeluhkan pembayaran pesangon yang dilakukan secara bertahap hingga 20 bulan ke depan.

Selain itu, mereka juga mempertanyakan jatah tunjangan hari raya (THR) yang tidak diberikan perusahaan. Salah seorang karyawan PT Tyfountex yang menjadi korban PHK, Sri Lestari, 31, saat dijumpai Espos di Kartasura, Jumat (31/7), mengungkapkan, pesangan dibayarkan secara angsuran setiap bulan, sehingga tak bisa dimanfaatkan untuk modal usaha.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Lain halnya jika pesangon dibayarkan tunai, bisa untuk merintis usaha kecil-kecilan. Tapi karena kebijakan perusahaan seperti itu kami hanya bisa menerima,” jelasnya yang telah 10 tahun bekerja di PT Tyfountex. Menurut dia, total pesangan yang diterima senilai Rp 17,9 juta dan dicicil sekitar Rp 898.000 per bulan sebanyak 20 kali mulai Agustus 2009.

Ekspedisi Mudik 2024

Dijumpai terpisah, mantan karyawati PT Tyfountex, Sri Winarsih, 37, mengatakan, kendati berat, pihaknya bisa menerima keputusan PHK yang ditetapkan 29 Juli lalu. Hanya saja, perempuan yang telah 15 tahun bekerja di perusahaan tekstil di Gumpang itu sedikit menyayangkan kebijakan perusahan yang mem-PHK karyawan menjelang Lebaran seperti sekarang ini.

Pasalnya, karyawan yang ter-PHK dipastikan kehilangan jatah THR yang biasanya menjadi andalan memenuhi kebutuhan merayakan Hari Raya. “Saat ditanyakan, katanya THR hanya diberikan bagi karyawan yang di-PHK 30 hari sebelum Lebaran. Jadi kami hanya bisa berharap dari uang pesangon yang dibayar mulai Agustus,” paparnya yang mengaku mendapat pesangon Rp 19 juta.

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT Tyfountex, Joko Supriyanto menjelaskan, berdasarkan surat dari manajemen, sebanyak 105 karyawan PT Tyfountex di-PHK pada Juli 2009. Perinciannya, 31 karyawan spinning, 22 karyawan weaving, 6 karyawan dyeing, 8 karyawan homelinen, 23 karyawan garment, 6 karyawan laundry, 8 karyawan utility serta satu karyawan go down.

rei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya