SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek, memberikan vaksin polio di Pos PIN Rumah Sakit Ortopedi (RSO), Selasa (8/3/2016). RSO menjadi satu dari tiga rumah sakit di Sukoharjo yang memberikan pelayanan imunisasi polio secara gratis. (Istimewa/Humas RSO Solo)

Pekan imunisasi nasional, 6 kabupaten dan kota di Jateng mencapai target 100 persen.

Solopos.com, SUKOHARJO–Capaian sasaran bayi dibawah lima tahun (balita) pada pekan imunisasi nasional (PIN) polio yang berakhir, Selasa (15/3/2016) ini di Provinsi Jawa Tengah mencapai 90% dari jumlah sasaran sejumlah 2,6 juta anak balita. Namun demikian hingga pukul 14.00 WIB, data petugas monitoring Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, ada enam kabupaten/kota yang capaian sasaran mencapai 100%. Bahkan di Kabupaten Sukoharjo, capaian sasaran balita melebihi target.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Enam kabupaten/kota dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jateng adalah Kota Solo, Kota Magelang, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Banyumas. Penegasan itu disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Jateng, Wahyu Setianingsih saat melakukan monitoring di Sukoharjo, Selasa (15/3/2016). “Provinsi Jateng sudah dinyatakan bebas polio dan pada 2004 mendapatkan piagam penghargaan. Hingga hari terakhir ini (Selasa), capaian tetes PIN bagi balita sasaran di Provinsi Jateng mencapai 90% dari sasaran sejumlah 2,6 juta anak balita,” ujar Wahyu.

Dia berharap capaian pelaksanaan PIN polio di Jateng bisa 100%. Lebih lanjut dijelaskannya, sejak pencanganan PIN polio pada 8 Maret lalu, otoritas Dinkes Jateng memantau pelaksanaan di kabupaten/kota. “Prioritas pemantauan di 17 kabupaten/kota karena sumber daya manusia terbatas. Jika hari ini (Selasa) masih menyisakan balita yang belum dilayani PIN polio maka petugas kesehatan akan melakukan sweeping.”

Wahyu mengatakan sweeping akan dilakukan hingga tiga hari ke depan atau 18 Maret. Sistem sweeping yang dilakukan petugas kesehatan adalah mendatangi balita. Diakuinya, pelaksanaan PIN polio menghadapi kendala namun tidak signifikan. Dijelaskannya kendala itu adalah paham tidak halal oleh kelompok tertentu. “Ada orang tua anak balita yang masih menganggap PIN polio haram tetapi jumlahnya tidak banyak. Kendala seperti itu menjadi catatan untuk bahan evaluasi. Yang jelas vaksin PIN polio halal dan diproduksi biofarma.”

Lebih lanjut dijelaskannya, vaksin polio sering digunakan di negara-negara Islam. “Jateng telah dinyatakan bebas polio pada 2004 tetapi tahun ini tetap dikandung maksud sebagai antisipasi endemis polio di Afganistan dan Pakistan.”

Sementara itu Kepala DKK Sukoharjo, Guntur Subiyantoro di hadapan tim monitoring dari Dinkes Jateng menjelaskan hari kedua target sasaran balita sudah melampaui target sebesar 62.975 balita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya