SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Daerah Wonogiri, Jumat (24/9/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri berencana menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen mulai pekan depan.

Seluruh jenjang sekolah bakal dibolehkan mengikutsertakan semua siswa dalam satu sesi pembelajaran. Namun, durasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap harus dibatasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di pendapa rumah dinasnya kompleks Sekretariat Daerah (Setda), Kamis (18/11/2021), menyampaikan, kondisi Kabupaten Wonogiri terus menunjukkan indikasi yang semakin baik, meski kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih ada.

Baca Juga: Sempat Pasang Peringatan, Warga Tarubasan Setujui UGR Tol Solo-Jogja

Ekspedisi Mudik 2024

Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian kecil. Pada sisi lain, cakupan vaksinasi dosis I hingga Selasa (16/11/2021) sudah mencapai 91 persen dari total sasaran 855.663 orang. Cakupan vaksinasi dosis II pun sudah mencapai lebih dari 64 persen dan terus meningkat.

Vaksinasi dosis I sudah mengaver seluruh pelajar berusia 12 tahun ke atas, guru, dan tenaga kependidikan (GTK). Jumlah siswa tervaksinasi hampir 32.000 orang. Banyak dari mereka juga sudah mendapatkan dosis II.

Sementara, jumlah GTK yang sudah tervaksinasi lebih dari 8.000 orang. Siswa yang belum divaksinasi hanya tinggal kelompuk usia enam hingga 11 tahun. Sedangkan, GTK yang belum divaksin hanya GTK yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Baca Juga: Warga Minta UGR Tol Solo-Jogja Rp10 Juta/Meter, Tim: Tak Masuk Akal

“Saat syarat klinis medis ini terpenuhi, maka itu menjadi dasar kami mempertimbangkan menggelar PTM 100 persen. Senin besok [pekan depan] PTM 100 persen sudah bisa diterapkan. Saya sudah meminta Dinas Pendidikan [Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud] untuk membuat simulasi atau pengaturannya,” ucap Bupati yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Dia melanjutkan, jika PTM 100 persen diterapkan seluruh jenjang sekolah boleh mengikutsertakan semua siswa menjalani PTM dalam satu sesi pembelajaran. Hal itu memungkinkan karena mayoritas isi rombongan belajar (rombel) di sekolah-sekolah di Kabupaten Wonogiri tidak penuh. Contohnya, satu rombel di SD tertentu hanya terisi belasan siswa dari kapasitas maksimal 30-an siswa.

Bahkan, ada rombel yang berisi kurang dari 10 siswa. Tak dimungkiri ada sekolah yang rombelnya terisi penuh, seperti di sekolah yang menurut masyarakat dipandang sebagai sekolah favorit, baik SD, SMP, maupun SMA atau sederajat. Bagi sekolah yang rombelnya terisi banyak siswa akan diatur sedemikian rupa.

Baca Juga: Covid-19 Melandai, DPRD Boyolali Usulkan Penambahan Kuota PTM

“Meski bisa 100 persen siswa ikut PTM dalam satu pertemuan, tetapi durasinya tetap perlu dibatasi. Kalau biasanya pembelajaran sampai pukul 13.00 WIB, dibatasi sampai pukul 10.00 WIB misalnya,” imbuh lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

 

PPKM Level 2

Bupati menyebut penerapan PTM 100 persen tak perlu menunggu Kabupaten Wonogiri masuk wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 terlebih dahulu. Informasi yang dihimpun Solopos.com, berdasar Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 60/2021 tentang PPKM yang berlaku 16-19 November 2021, Kabupaten Wonogiri masih bertahan di wilayah PPKM Level 2.

Merujuk pada aturan itu, PTM di kabupaten/kota di wilayah PPKM level II harus dilaksanakan secara terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen. Hanya semua jenjang sekolah luar biasa (SLB) yang dibolehkan melaksanakan PTM dengan kapasitas 62 persen hingga 100 persen. Pelaksanaan PTM di kabupaten/kota di wilayah PPKM level I pun harus mengacu pada ketentuan yang sama.

Baca Juga: Siswa SMPN 1 Boyolali Harus Bawa Girik sebelum Masuk Kelas

“Pelaksanaan PTM terbatas tahap I hingga pekan pertama tahap III ini enggak ada masalah. Siswa dan guru yang dites cepat antigen secara acak di banyak sekolahan tidak ada yang positif Covid-19. Semuanya lancar,” ulas Bupati.

Terpisah, Ketua Musyarawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Wonogiri, Hartanto, menyatakan SMP siap menerapkan PTM 100 persen. Banyak pihak memang mengharapkan hal itu, jika masyarakat sudah aman dari penularan Covid-19.

Kendati demikian, dia masih menunggu instruksi resmi dari Disdikbud. Dia meyakini akan ada ketentuan teknis yang mengatur pelaksanaan PTM 100 persen. Dari ketentuan itu akan diketahui jika PTM 100 diterapkan apakah sekolah masih perlu meminta izin orang tua/wali siswa terlebih dahulu atau tidak.

Baca Juga: Jumlah Penggugat Tol Solo-Jogja ke PN Klaten Bertambah Jadi 30 Orang

Akan diketahui juga siswa yang belum mendapat izin orang tua/wali apakah masih dibolehkan menjalani PJJ atau harus PTM. “Kami masih menunggu instruksi atau regulasinya dulu. Prinsipnya kami siap melaksanakan kebijakan,” ujar Kepala SMPN 1 Ngadirojo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya