SOLOPOS.COM - Daud Yordan (JIBI/Solopos/Dok.)

Daud Yordan (Dok)

JAKARTA – Daud Yordan akan kembali bertarung memperebutkan gelar juara kelas ringan versi IBO di Australia melawan Daniel Eduardo Brizuela, Sabtu (6/7/2013) pekan depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini adalah pertarungan Yordan, tiga bulan setelah kekalahannya melawan Simpiwe Vetyeka. Pada pertarungan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, waktu itu Daud unggul setidaknya hingga lima ronde awal. Namun setelahnya dia terlihat kehabisan stamina dan tak mampu meladeni Vetreyka.

Meski mampu bertahan hingga ronde terakhir, wasit akhirnya menghentikan pertarungan di ronde pamungkas. Wasit mengambil tindakan tersebut setelah Daud tak mampu membalas serangkaian pukulan yang dilepaskan petinju asal Afrika Selatan. Pertarungan Daud April silam itu ujungnya kemudian membuat dia kehilangan gelar.

Sudah hampir tiga bulan pertarungan itu terjadi. Daud kini sudah pindah kelas dari kelas bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61 kilogram). Fokusnya bukan lagi pada masa lalu, melainkan pertarungan melawan Brizuela di Perth, Australia, 6 Juli mendatang.

Saat ini, petinju asal Kalimantan Barat tersebut sudah berada di Perth. Dalam beberapa pekan terakhir, sampai hari Jumat kemarin, dia sudah mengkonsentrasikan diri berlatih di Sasana Harrys’ Gym. Tak ketinggalan, Craig Christian, pelatih sekaligus manajer Chris John, juga ikut membantu dirinya.

Beberapa waktu lalu, Daud mengaku masih menyesuaikan diri di kelas baru. Namun kini dia sudah menghadapi tantangan untuk memperebutkan gelar yang sedang tanpa pemilik. “Mungkin saya berlatih dengan ‘sparring’ hingga sepekan menjelang naik ring,” katanya.

Daud mengaku sudah berlatih tarung dengan satu petinju dari sasana Harry’s Gym. Selanjutnya, pada hari Senin (1/7/2013), dia akan melanjutkan latihan dengan menghadapi dua petinju setempat.

Daud jelas tidak mau setengah-setengah. Sejak pindah kelas, dia memang sudah menargetkan diri untuk menjadi juara dunia. Apalagi, diakuinya, Brizuela, bukanlah lawan yang gampang.

“Petinju Argentina itu merupakan petinju yang bagus karena memiliki teknik dan pukulan yang bagus sehingga dirinya harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk menghadapinya,” ucapnya.

Sejauh ini Daud sudah mengantongi rekor 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya