SOLOPOS.COM - Wapres Boediono (JIBI/Antara/Fanny Octavianu)

Solopos.com, PEKALONGAN – Wakil Presiden Boediono mengatakan pemerintah dan masyarakat harus mampu memadukan batik bernilai seni dan bernilai ekonomi sehingga makin memberikan keuntungan bagi seluruh bangsa Indonesia.

“Masih ada ruang terbuka untuk menjadikan memadukan seni dan ekonomi. Semua pihak terutama pemerintah pusat dan daerah harus mampu memadukan keduanya,” kata Boediono saat memberikan sambutan dalam Pekan Batik Nusantara 2014 di Pekalongan, Rabu (8/10/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wapres mengingatkan penggemar batik makin banyak hingga kalangan atas sehingga pengrajin harus pintar membaca selera pasar terutama soal desain. Apalagi, anak-anak muda saat ini juga sudah gemar menggunakan batik.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut wapres, kreativitas perajin batik Indonesia sudah baik mengingat sudah mampu memadukan batik Solo, Yogyakarta, Tiongkok, dan Arab sehingga menghasilkan motif yang unik.

“Kreativitas terhadap motif juga menjadi faktor berpengaruh, batik sudah makin banyak peminatnya,” kata Boediono.

Selain itu, Boediono juga melihat pentingnya memperbaiki teknologi pembuatan batik agar produk yang dihasilkan tidak mudah luntur dan rusak sehingga warna tetap menarik dalam jangka waktu lama.

Dia menuturkan batik hendaknya tidak hanya memiliki nilai seni budaya namun harus bernilai ekonomis sehingga mampu menyejahterakan semua kalangan terutama industri kecil.

“Kalau dikatakan batik memiliki nilai seni dan budaya memang bagus tapi hendaknya jangan sampai di situ. Tapi harus bisa dikembangkan bernilai ekonomis dan bisa menyesuaikan selera masyarakat,” kata Boediono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya