SOLOPOS.COM - Upacara bendera di SMAN 2 Sragen, Senin (10/2/2020), dihadiri Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para pimpinan daerah dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Senin (10/2/2020), mendatangi 80 SMA/SMK di Bumi Sukowati saat momentum upacara bendera di sekolah masing-masing.

Mereka menekankan pentingnya toleransi di sekolah dan mengingatkan jangan sampai dua kasus di SMAN 1 Gemolong dan SMK 2 Sragen terulang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengantin Wanita Nekat Tinggalkan Resepsi Demi Ikuti Tes CPNS

Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendatangiSMAN 2 Sragen, Wabup Dedy Endriyatno di SMKN 1 Jenar, Ketua DPRD Sragen Suparno di SMAN 1 Sragen, Dandim Letkol (Kav) Luluk Setyanto di SMAN 3 Sragen.

Sedangkan Kapolres Sragen AKBP Raphel Sandhy Cahya Priambodo di SMKN 2 Sragen, Kajari Sragen Syarif Sulaiman Nahdi di SMKN 1 Sragen, Kepala PN Sragen Ahmad Yasin di MAN 1 Sragen, Sekda Tatag Prabawanto di SMAN 1 Sumberlawang, dan sebagainya.

Bawaslu Sukoharjo Pelototi Tempat Ibadah Menjelang Pilkada

Ada delapan poin yaang mereka sampaikan kepada para pelajar, yakni belajar sungguh-sungguh, kedisplinan, etika sopan santun, cerdas dalam memanfaatkan media sosial termasuk tidak terprovokasi pada berita hoaks, ujaran kebencian sampai SARA, membatasi penggunaan gadget, menghindari kenakalan remaja dan narkoba, serta stop bullying.

Bupati Yuni mengingatkan kembali para pelajar tentang toleransi dan bahaya radikalisme. Yuni berpesan seluruh kegiatan siswa di sekolah terutama rohis harus dalam pengawasan melekat oleh guru dan kepala sekolah (kasek).

Makanan Wajib Pasien, Daging Labi-Labi Obat Virus Corona?

“Semua pembicara yang diundang ke sekolah harus sepengetahuan guru dan kasek. Bukan berarti mengundang pembicara dari luar itu tidak boleh seperti yang terjadi belakangan. Para pelajar jadi ketakutan untuk mengundang pembicara dari luar. Jangan memaknai kebijakan terlalu ekstrem!” kata Bupati Yuni saat ditemui wartawan seusai upacara di SMAN 2 Sragen, Senin.

Yuni melihat tidak ada wajah-wajah nakal pada pelajar SMA/SMK sekarang. Oleh karenanya, Yuni bersama pimpinan daerah dan pejabat Pemkab bersama-sama menyelamatkan mereka dari paham-paham yang menyesatkan.

Mak Tratap! Gibran Kaget Sepesawat dengan Puguh ke Jakarta

Dalam penyampaian masing-masing pimpinan daerah dan pejabat memiliki improvisasi dan materi yang berbeda tetapi subtansinya sama.

“Kalau saya datang dengan membawa tumbler bertuliskan Aku Cinta Indonesia. Ada yang memberi doorprize berupa flashdisk, cokelat, dan seterusnya. Itu hanya sarana saja,” ujar Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya