SOLOPOS.COM - Sukarelawan BPBD Kudus membersihkan sisa-sisa dampak banjir bandang di Desa Wonosoco, Kudus. (Antara/Humas BPBD Kudus)

Solopos.com, KUDUS — Sebanyak 49 rumah warga di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) diterjang banjir bandang, Selasa (2/11/2021) sore. Menurut Bupati Kudus, Hartopo, banjir bandang itu diduga kuat karena hutan di Pegunungan Kendeng yang gundul sehingga air hujan tidak bisa terserap ke tanah.

Menanggapi banjir bandang yang melanda Desa Wonosoco ini, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun mengaku sudah mendapat laporan dari Ketua DPRD Kudus. Ia juga menyebut penanganan korban bencana banjir bandang itu sudah dilakukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sudah, saya sudah dikabari dari Ketua DPRD, sudah ditangani dan sudah dibantu,” kata Ganjar saat berkunjung ke Kudus, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Kedung Londo, Pesona Wisata di Pegunungan Kendeng Utara 

Meski begitu, Ganjar meminta seluruh masyarakat siaga. Hal ini dikarenakan menjelang bulan Desember, curah hujan diprediksi sangat tinggi.

“BMKG sudah memberikan informasi, bahwa Kudus jadi perhatian karena Kudus ini langganan. Ada dua hal, satu karena kondisi geologisnya dan kedua soal lingkungan,” ucapnya.

Ganjar juga menyarankan agar Gunung Muria dan pegunungan lain di Kudus, Pati, maupun Jepara segera dilakukan reboisasi. Semua masyarakat harus peduli untuk mempercepat penghijauan di lokasi-lokasi itu.

“Gunung Muria mesti kita keroyok, terus sampai ke Pati dan Jepara itu mesti segera ditanami. Semua harus peduli, tanam dan cepat hijaukan lagi. Karena ini tidak hanya setahun dua tahun, tapi setidaknya butuh waktu selama 10 tahun baru bisa menahan kemungkinan terjadinya banjir,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kudus, Hartopo, membenarkan jika penyebab banjir bandang yang melanda Desa Wonosoco diduga kuat karena hutan yang ada di Pegunungan Kendeng gundul.

Baca juga: 3 Kali Wonosoco Kudus Dilanda Banjir Bandang

“Kami sudah mengeceknya langsung kawasan Pegunungan Kendeng dengan melihatnya langsung dari udara. Dari atas memang terlihat gundul sehingga wajar curah hujan tinggi menyebabkan banjir bandang karena airnya tidak terserap ke tanah, melainkan langsung turun ke aliran sungai setempat,” ujar Hartopo, dikutip dari Antara.

Selain mengakibatkan banjir, kata dia, dampak hutannya gundul juga menyebabkan sedimentasi di sepanjang aliran sungai. Kondisi ini, menurutnya harus segera diatasi dengan normalisasi sungai.

Untuk itulah, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten Pati dan Grobogan yang juga memiliki bentangan Pegunungan Kendeng.

Menurut dia upaya paling konkret dengan melakukan penghijauan di kawasan tersebut dengan melibatkan banyak pihak.

“Pemkab Kudus juga akan menggandeng pihak swasta karena jika hanya mengandalkan pemerintah daerah, tentunya kesulitan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya