SOLOPOS.COM - Ilustrasi ojek online (ojol). (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Asosiasi Driver Online (ADO) mengkhawatirkan rencana aksi mogok kerja pegawai PT Pertamina (Persero) yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) selama 29 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022 akan berdampak terhadap pengemudi online.

“Kami menyayangkan rencana aksi mogok tersebut. Aksi mereka pasti akan berdampak terhadap masyarakat luas, termasuk kami, pengemudi online,” ujar Ketua Umum ADO Taha Syarafil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/12/2021) seperti dilansir Antara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan ancaman aksi mogok yang akan dilakukan serikat pekerja Pertamina dikhawatirkan akan berdampak terhadap pelayanan Pertamina, termasuk bahan bakar minyak (BBM). Jika hal itu terjadi, puluhan ribu nasib driver online tidak akan menentu.

Baca Juga: Okupansi Hotel di Jogja Cenderung Landai Selama Natal

Pria yang akrab dipanggil Ariel itu berharap, agar ada penyelesaian secara dialog antara pekerja dengan manajemen Pertamina, sebab aksi mogok yang akan dilakukan oleh serikat pekerja tidak akan menyelesaikan masalah, tapi justru akan menambah masalah.

“Seharusnya serikat pekerja berpikir, agar kinerja pendapatan Pertamina bertambah baik. Bukan melakukan aksi mogok kerja,” ujar dia.

Menurut dia, harusnya FSPPB bersyukur karena tingkat kesejahteraan karyawan Pertamina jauh lebih tinggi dibandingkan institusi lain, bahkan berbeda jauh dibandingkan penghasilan para pengemudi online yang akan terdampak aksi tersebut.

Baca Juga: Dilarang Kementerian BUMN, Pegawai Pertamina akan Tetap Mogok Kerja?

Rata-rata penghasilan pengemudi online, lanjutnya, hanya Rp150.000 – Rp200.000 per hari. Jika dihitung, para driver online hanya membawa pulang penghasilan sebesar Rp80.000, bahkan di sejumlah daerah, penghasilan pengemudi berada di bawah UMR.

“Masa libur Natal dan Tahun Baru adalah harapan pengemudi online untuk meraih penghasilan lebih banyak. Kalau mereka sampai melakukan aksi, pekerjaan kita terganggu. Bagaimana nanti nasib kami dan keluarga kami,” ujar Taha.

Menurut dia, asosiasi yang dipimpinnya beranggotakan 10.000 lebih anggota yang tersebar di 16 provinsi, dimana di wilayah Jakarta ada sekitar 1.500 anggota pengemudi online, baik roda dua atau roda empat.

Terkait penghasilan karyawan Pertamina yang sangat besar, dibenarkan anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus dimana mereka bisa mendapatkan 20 kali take homepay atau setara dengan 39 kali gaji pokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya