SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid test antigen (Istimewa/PT KAI)

Solopos.com, JOGJA — Kabar dua datang dari Kota Jogja, seorang pegawai DPRD Kota Jogja meninggal dunia diduga akibat terpapar Covid-19.

Meninggalnya pegawai bernama Hari Sukmo yang menjabat sebagai Kasubag Humas dan Protokol Sekretaris Dewan DPRD Kota Jogja tersebut membuat kantor dewan ditutup sepekan ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar meninggalnya Hari cukup mengejutkan karena sebelumnya saat tes antigen yang bersangkutan dinyatakan nonreaktif. Namun, merujuk hasil rontgen paru-paru mengindikasikan terinfeksi virus Corona.

Baca juga: Cuaca Buruk, 2 Pesawat Tujuan Semarang Mendarat Darurat di Bandara Adi Soemarmo

Ketua DPRD Kota Jogja, Danang Rudiyatmoko menjelaskan kantor DPRD Kota Jogja bakal ditutup sampai 7 Februari 2020.

“Harusnya sampai dengan tanggal 4 Februari, tapi diteruskan sampai tanggal 7 Februari sekaligus untuk melihat mata rantainya. Setelah tujuh hari itu masih ada yang bergejala atau tidak,” jelasnya kepada Harian Jogja, Sabtu (30/1/2021).

Danang mengatakan rencananya para pegawai dalam sepekan akan dilihat ada yang menunjukkan gejala atau tidak. Hal itu karena kontak terakhir dengan almarhum terjadi saat rapat struktural Senin (25/1/2021). “Semua rapat barengan di situ di ruangan ber-AC,” ujarnya.

Baca juga: Ombudsman Jateng Sebut Penanganan Pengungsi Merapi di Klaten Kurang Maksimal, Kenapa?

Butuh Ventilator

Pada Jumat (29/1/2021) pagi sekitar pukul 10.30 WIB, istri almarhum pegawai DPRD Kota Jogja itu membuat status di media sosial yang menyebut bahwa suaminya sedang tidak bisa dihubungi untuk sementara waktu.

“Pagi bikin status kayak gitu, sorenya dikabari sama teman-teman. Pak Hari butuh ventilator. Butuh rumah sakit yang IGD-nya ada ventilatornya. Lha kita proses sekitar dua jam-an itu baru dapat, lagi disiapkan di RSUP Sardjito ceritanya begitu. Tapi terus dikabari kalau beliau sudah tidak tertolong,” ujar Danang.

Dia menambahkan ada hal yang cukup mengganggu terkait hasil tes awal almarhum pegawai Kantor DPRD Kota Jogja itu. “Pada waktu di antigen itu nonreaktif. Tapi melihat kondisi beliau yang demikian, dokter RS Hermina melihat kondisinya Pak Hari seperti itu. Kemudian di rontgen paru, thorax-nya di rontgen. Ternyata sudah putih, hampir semua parunya sudah ketutupan Covid-19 itu,” katanya.

Baca juga: Volume Kubah Lava Merapi Menurun, Begini Penjelasan BPPTKG

Danang menyebut meski hasil rapid antigen nonreaktif, dokter RS Hermina tidak secara resmi menulis, namun dari gejalanya itu didiagnosis sementara Covid-19.

“Cuma belum sempat swab baru antigen saja. Begitu meninggal langsung dimakamkan malamnya menggunakan protokol,” urai dia.

Mulai Sabtu ini, Danang menerangkan ruangan di kantor DPRD Kota Jogja mulai didisinfeksi. “Ruang-ruangan di dewan mulai di semprot. Mulai hari ini sudah langsung masuk tadi malam saya koordinasi dengan gugus tugas terus dinyatakan pagi ini disetrilisasi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya