SOLOPOS.COM - Sebanyak 20 orang siswa membawa poster ajakan untuk berhemat air sembari berkeliling di Taman Krido Anggo Sragen, Sabtu (21/5/2022). (Istimewa/SDN 4 Sragen)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 60 orang siswa SDN 4 Sragen melakukan kampanye peduli lingkungan di Jl. Diponegoro dan Jl. Sukowati, Sragen, Sabtu (21/5/2022). Kampanye hemat listrik, hemat air, dan hidup sehat sebagai kontribusi SDN 4 Sragen yang akan menuju ke Sekolah Adiwiyata Mandiri.

Kampanye peduli lingkungan itu dilakukan di depan sekolah, tepatnya di Jl. Diponegoro Sragen yang diikuti sebanyak 20 orang siswa dengan dua orang guru pendamping. Di depan sekolah itu mereka membawa poster yang berisi ajakan kepada pengguna jalan untuk menjaga pola hidup sehat dengan menjaga protokol kesehatan selama masa pandemi. Mereka juga membagikan stiker kepada pengguna jalan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kampanye berikutnya dilakukan 20 siswa juga dengan dua guru pendamping di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen untuk mengajak masyarakat berhemat air. Kampanye itu dilakukan di antara dua air mancur raksasa yang menjadi ikon Kota Sragen.

Kempanye berikutnya juga dilakukan 20 siswa dengan dua guru pendamping di Taman Krido Anggo. Di taman itu mereka berkeliling taman seraya menyerukan untuk berhemat listrik. Setelah kampanye selesai, mereka juga sosialisasi peduli lingkungan di dua sekolah binaan SDN 4 Sragen, yakni di SDN 15 Sragen dan SDN 1 Sragen.

Sekretaris II Tim Adiwiyata Mandiri SDN 4 Sragen, Muh. Abdul Azis, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu siang, menjelaskan selain kampanye tersebut, sekolah juga memiliki sarana pengolahan sampah mandiri. Dia mengatakan SDN 4 Sragen sudah sejak 2015 menyandang predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dan mulai 2022 ini bersiap menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri.

Baca Juga: Pengerjaan Proyek Pasar Nglangon Lambat, Bupati Sragen Marahi Konsultan

“Sebelum para siswa itu berkampanye tentang peduli lingkungan, seperti hemat air, hemat listrik, dan hidup sehat, mereka sudah melaksanakan di sekolah. Kepedulian terhadap lingkungan sudah menjadi semacam budaya di lingkungan sekolah. Seperti penghematan air itu dilakukan dengan memanen air hujan menggunakan tandon air berkapasitas 1.000 liter,” ujar Azis.

Dia melanjutkan air hujan itu kemudian dimanfaatkan untuk menyiram tanaman di lingkungan sekolah sehingga tidak menggunakan air jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau air dari sumur permukaan. Selain itu, Azis melanjutkan warga sekolah juga memanfaatkan limbah bekas air mineral menjadi pot-pot untuk wadah tanaman hias sehingga lingkungan menjadi asri. Di sisi lain, air limbah wudlu di musala juga dimanfaatkan untuk kolam ikan hias karena air wudlu tidak mengandung bahan kimia, seperti limbah sabun cuci.

“Pengolahan sampah juga familiar bagi para siswa. Mereka membuang sampah pada tempat yang sudah dipilah untuk membeda sampah organik dan sampah anorganik. Pengolahan sampah pun menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah. Demikian pula penghematan listrik dilakukan dengan menyalakan lampu dan menghidupkan kipas angin saat dibutuhkan,” jelas Azis.

Baca Juga: Sedot Anggaran Rp36,4 Miliar/Tahun, Segini Gaji PPPK Sragen

Sekretaris I Tim Adiwiyata Mandiri SDN 4 Sragen, Andre Aditya Setiawan, menerangkan SDN 4 Sragen memiliki bank sampah untuk menampung sampah-sampah yang memiliki nilai ekonomis. Setiap pekan sekali, sampah-sampah yang didominasi plastik itu diambil pengepul sampah, biasanya memanfaatkan momentum jumat bersih.

“Kami berkoordinasi dengan semua pihak di lingkungan sekolah untuk mengurangi sampah plastik. Termasuk pada pedagang kaki lima (PKL) di luar sekolah juga diedukasi untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi sampah plastik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya