Solopos.com, KLATEN — Sajian ayam dan bebek di restoran yang satu ini dimasak dengan cara berbeda. Daging ayam maupun bebek di restoran yang beralamat Jl. Bhayangkara No. 51 Tonggalan, Klaten, ini tidak dipanggang, tidak dibakar, tidak dibacem, dan tidak digoreng.
Ayam dan bebek yang menjadi menu andalan di Restoran Ayam Bebek Brontak Kang Hibban Tonggalan itu hanya direbus dengan air dan bumbu sebelum disajikan ke pelanggan. Meski direbus, daging ayam dan bebek dijamin empuk. Apalagi, daging ayam dan bebek itu dimasak dengan 19 aneka rempah.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Dengan paduan bumbu belasan rempah tersebut, rasa ayam dan bebek tak hanya empuk saat dimakan. Aroma rempah-rempah, bumbu pedas, dan gurih menyatu dengan daging ayam dan bebek sehingga lezat saat dimakan.
Baca juga: Nasi Kebuli Jogonalan Klaten, Rasanya Cocok dengan Lidah Orang Jawa
“Memang ayam dan bebek brontak di sini jadi menu andalan. Ayam dan bebek di sini kami rebus lalu diungkep. Dagingnya pun empuk,” kata penanggung jawab Restoran Ayam Bebek Brontak Kang Hibban di Tonggalan, Klaten, Fitria Rahma, saat ditemui wartawan di restoran setempat, Jumat (4/3/2022) sore.
Berpindah-Pindah
Dia mengatakan restoran buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 20.30 WIB. Setiap hari, Restoran Ayam Bebek Brontak Kang Hibban Klaten dapat menyajikan hingga 20 potong, baik ayam atau pun bebek.
Para pelanggan yang datang ke restoran tersebut berasal dari Klaten, Jogja, dan berbagai daerah lain di Tanah Air. “Dari segi harga, satu porsi plus nasi senilai Rp23.000,” katanya.
Baca juga: Sop Ayam Pak Min, dari Pikulan Kini Punya Cabang di Mana-Mana
Fitria Rahma mengatakan Restoran Ayam Bebek Brontak sebenarnya sudah berdiri di Klaten sejak tahun 2012. Hanya, restoran tersebut sempat berpindah-pindah lokasi. “Sebelum di Tonggalan, kami sempat [jualan] di Bramen dan Plembon. Meski berpindah-pindah, pelanggan tetap datang ke sini,” katanya.
Salah seorang pengunjung Restoran Ayam Bebek Brontak, Anggraini Widyawitari, mengakui menu andalan di restoran tersebut sangat enak. Ayam dan bebek dimasak dengan cara yang lain. Rasanya pun kaya rempah dan lumayan pedas sehingga mengugah selera saat menyantapnya.
“Saya baru pertama kali ke sini. Tahu dari teman saya. Rasanya memang enak. Di sini, saya mencoba daging ayamnya. Dagingnya empuk. Kebetulan, saya juga pencinta pedas. Jadi cocok dengan ayam brontak. Yang spesial di sini memang masaknya tidak digoreng, tidak dipanggang, tidak dibacem, dan tidak dibakar,” katanya.
Baca juga: Nikmatnya Pecel Wader di Tepi Jalan Raya Klaten-Jatinom