SOLOPOS.COM - Situasi di Pasar Jongke Solo yang akan direvitalisasi dan digabung dengan Pasar Kabangan, Solo. Foto diambil Rabu (28/6/2022). (Solopos/

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Solo ternyata belum melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke pedagang terkait rencana penggabungan Pasar JongkeKabangan. Disdag baru melakukan sosialisasi kepada pedagang Pasar Kabangan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Joko Sartono, saat dimintai tanggapannya mengenai ketidaktahuan pedagang Pasar Jongke mengenai rencana penggabungan tersebut. Joko mengatakan pertemuan dan sosialisasi mengenai rencana penggabungan pasar baru dilakukan dengan pedagang Pasar Kabangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Iya sudah tahu. Memang sudah ketemu dan membahas sama Pasar Kabangan, makanya mereka sudah tahu semua,” tutur Joko saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (30/6/2022).

Joko menambahkan pedagang Pasar Kabangan lebih dulu diberi pemahaman dan sosialisasi karena mereka nantinya yang akan dipindahkan ke lokasi baru. Karenanya, perlu pemahaman dan penyelarasan sejak awal mengenai rencana penggabungan Pasar Jongke-Kabangan Solo.

“Ya mereka kan yang istilahe mau dipindah, jadi kami akan rembukan dulu bersama-sama. Apakah mereka bersedia, dan alhamdulillah,” jelasnya.

Baca Juga: Pasar Jongke-Kabangan Solo Bakal Digabung, Pedagang Ngaku Belum Tahu

Pemkot Solo akan menggabungkan dua pasar di Kecamatan Laweyan tersebut di lahan Pasar Jongke. Sudah ada pemenang lelang konsultan Detail Engineering Design (DED) revitalisasi Pasar Jongke. DED itu ditarget selesai tahun ini.

Sebelumnya, mengenai rencana penggabungan Pasar Jongke-Kabangan Solo, salah satu pedagang Pasar Jongke, Sulastri, mengatakan hanya mengetahui rencana revitalisasinya. Tak sampai pada konsep integrasi dua pasar.

“Kalau dibangunnya [revitalisasi] sudah tahu. Sejak lama itu ta. Tapi kalau digabung malah baru dengar,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di pasar tersebut, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga: Butuh Rp100 Miliar, Seperti Apa Konsep Revitalisasi Pasar Jongke Solo?

Begitu juga dengan Yanto, salah satu pedagang sepeda di Pasar Jongke. Ia juga sebatas mengetahui rencana revitalisasi saja. Belum sampai pada rencana penggabungan dua pasar.

Diundang Pertemuan

Sementara Tini, salah satu pedagang di Pasar Jongke mengatakan sudah tahu rencana penggabungan kedua pasar. Ia juga mengatakan pedagang lain sudah mengetahui rencana penggabungan Pasar Jongke-Kabangan, Solo.

“Kalau itu sudah tahu. Semua di sini sudah tahu,” tuturnya saat ditemui Solopos.com, Rabu. Tini mengatakan ia bersama pedagang lain di Pasar Jongke sempat diundang ke sebuah pertemuan membahas penggabungan tersebut.

Baca Juga : Wah, Revitalisasi Pasar Jongke Solo Disebut Lebih Mahal dari Pasar Legi

Namun ia lupa tanggal berapa pertemuan itu berlangsung. “Kapan itu udah diundang sama dinas, ngomongin itu [rencana penggabungan] juga. Di sini kok di Laweyan sini,” tuturnya.

Pasar Kabangan merupakan pasar yang menyediakan keperluan rumah tangga. Barang-barang yang dijual tidak semuanya buatan pabrik, tetapi ada barang-barang dari hasil para pedagang yang memanfaatkan barang bekas, seperti ban bekas, tempat obat bekas, tempat cairan kimia, kaleng cat bekas dan lainnya.

Ihwal rencana konsep penggabungan Pasar Jongke dengan Pasar Kabangan sebelumnya dibocorkan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada awal Juni lalu.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Jongke Solo, Sudah Ditunggu Pedagang Sejak 2010

Dia mengatakan Pasar Jongke dan Pasar Kabangan akan menjadi satu dengan mengusung konsep pasar era kolonial. Kolonial dimaksud yaknni seperti bangunan Pasar Gede, namun dengan ventilasi yang cukup serta penghijauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya