SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar tradisional. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Para pedagang Pasar Kota Sragen menginginkan tempat mereka berdagang menjadi ikon Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dan rujukan warga daerah lain. Mereka ingin bangunan dan pengelolaan Pasar Kota Sragen dikemas seperti mal atau pasar modern namun tak meninggalkan ruh sebagai pasar tradisional untuk penguatan ekonomi kerakyatan.

Keinginan itu menjadi impian para pedagang Pasar Kota Sragen agar pasar itu tidak terkesan kumuh dan memprihatinkan seperti sekarang. Cita-cita bersama para pedagang itu diungkapkan Ketua Komite Paguyuban Pedagang Pasar Sragen (KP3S) Subono saat berdialog dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Tedi Rosanto di Shopping Center Sragen, Rabu (19/8/2020) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Subono menyampaikan kronologi perjuangan pedagang supaya Pasar Kota Sragen menjadi ikon Sragen. Keinginan itu sempat disampaikan kepada sejumlah pejabat yang menjadi Kepala Disperindag Sragen, mulai zamannya Parsono, Heru Martono, dan seterusnya hingga sekarang dijabat Tedi Rosanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Nasi Oyek, Kuliner Rahasia di Balik Kekuatan Gerilya Jenderal Besar Soedirman

Keinginan itu pun juga disetujui Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sehinga selama kurun waktu tertentu tidak ada pembangunan mal baru di Sragen.

"Kalau ingin memberdayakan ekonomi kerakyatan maka Pasar Kota Sragen sebagai pasar tradisional harus direvitaliasi dan dikemas seperti mal bukan seperti sekarang yang terkesan kumuh. Pasar tradisional dibangun pemerintah pusat, dikelola Pemkab Sragen dengan pengelolaan mal rakyat, untuk penguatan ekonomi kerakyatan," ujar Subono.

Sejak 2017

Subono mengungkapkan pada Desember 2017, Disperindag pernah mengumpulkan pedagang Pasar Kota Sragen di Gedung Kartini Sragen untuk sosialisasi revitalisasi Pasar Kota yang saat itu akan dilakukan 2020-2021. Ketika pasar dibangun, Subono mengatakan pedagang harap-harap cemas menunggu perubahan.

Warga Desa Di Klaten Ini Bisa Dapat Sayuran Gratis Dengan Menabung Sampah

Subono baru mengertahui bila revitalisasi akhirnya diputuskan pemerintah pusat 2021-2022.

"Kami meminta pembangunan tetap di lokasi Pasar Kota yang sekarang. Pengelolaannya mendekati mal dan rapi. Perkembangan pasar itu mendatar bukan ke atas. Kalau pembangunan naik ke atas maka akan mubazir. Nah, kalau 2.800 pedagang dari tiga pasar jadi satu itu terus mau apa? Karena Sragen bukan kota besar seperti Semarang atau Solo," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya