SOLOPOS.COM - MASIH SEPI -- Kondisi Pasar Raya Pedan hingga sampai saat ini masih sepi pengunjung. Dalam waktu dekat Pasar Raya Pedan akan diresmikan setelah dana bantuan sosial diterima semua pedagang. Foto diambil Rabu (18/5). (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Klaten (Solopos.com) – Sebagian besar pedagang Pasar Pedan yang sekarang menempati Pasar Kerden belum menerima dana bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah Kabupaten Klaten.

MASIH SEPI -- Kondisi Pasar Raya Pedan hingga sampai saat ini masih sepi pengunjung. Dalam waktu dekat Pasar Raya Pedan akan diresmikan setelah dana bantuan sosial diterima semua pedagang. Foto diambil Rabu (18/5). (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal, informasi dari Pemkab Klaten melalui Disperindagkop dan UMKM Klaten dana Bansos tersebut sudah dicairkan kepada pedagang dengan cara menransfer ke rekening bank yang dimiliki masing-masing pedagang. Bagi pedagang yang sebelum direlokasi mempunyai kios, akan mendapatkan dana Bansos senilai Rp 11,33 juta, sedangkan untuk pedagang yang dahulu mempunyai los akan mendapatkan dana Bansos Rp 3,21 juta.

“Sampai saat ini saya belum menerima dana bantuan sosial. Katanya pertengahan bulan tapi sampai saat ini juga belum turun,” ujar salah satu pedagang kelapa, Sunanto kepada Espos, di Pasar Kerden, Rabu (18/5).

Sunanto menambahkan, selama ini pedagang merasa kebingungan perjanjian akan dicairkannya dana bantuan tetapi harus menyertakan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) terlebih dahulu. Setelah LPj selesai dikerjakan, imbuh Sunanto, persoalan yang muncul justru dana bantuan yang dijanjikan sampai pertengahan Mei belum cair. “Kami tidak habis pikir mengenai molornya dana bantuan. Belum lagi suruh tanda tangan ini dan itu saya sendiri pusing,” timpal Lastri, pedagang pakaian.

Tanggung utang
Selain mengeluhkan belum cairnya dana bantuan dari Pemkab Klaten melalui Disperidagkop dan UMKM Klaten, para pedagang juga enggan untuk menandatangani surat kepastian menempati Pasar Raya Pedan. Pasalnya, sebagian besar pedagang sampai saat ini masih menanggung utang seusai dilakukan pembongkaran Pasar Pedan dan sampai dipindah dua kali, pertama di Pasar Kedungan dan Pasar Kerden. “Rata-rata pedagang masih menanggung utang hingga jutaan rupiah seusai pembongkaran Pasar Pedan karena kehilangan dagangan dan bangunan,” terang pedagang lain, Menik.

Sementara itu, Wakil Ketua Paguyuban Pasar Raya Pedan, Yusuf Efendi, mengatakan bantuan dari Pemkab Klaten sudah turun satu pekan lalu. Bantuan itu diberikan melalui transfer ke rekening pedagang. Persoalannya, kata Yusuf, mengenai perubahan rekening bank yang dimiliki oleh pedagang. Pedagang awalnya disarankan untuk membuka rekening BRI, namun dalam praktiknya pihak bank BRI tidak mau mem-back-up kredit dari pedagang.

“Selain itu, pihak BRI minta agunan dari pedagang. Nah, ini yang menjadi kendala mengapa dana bantuan tersebut belum sampai ke rekening pedagang,” terangnya. Dikatakan Yusuf, pengurus paguyuban Pasar Raya Pedan sedang mengupayakan percepatan pencairan dana bantuan tersebut. Setelah dana bansos cair, maka acara peresmian Pasar Raya Pedan bisa segera dilaksanakan.

m98

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya