Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kecamatan Banguntapan Suharno mengatakan, kondisi Pasar Ngipik di Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan yang padat pengunjung sampai meluber di jalan raya setiap pagi hingga siang hari dinilai cukup mengganggu.
“Ini jadi biang kemacetan tiap hari. Selain itu, sarana dan prasarananya juga sudah tidak layak,” kata Suharno yang didampingi sekretaris Camat Banguntapan Tri Budiarto, Senin (3/2/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Atas dasar itulah dibangun Pasar Desa Baturetno. Menurut Suharno, bangunan Pasar Desa Baturetno lebih baik. Selain sarana prasarana jauh lebih memungkinkan, fasilitas umum kamar mandi dan toilet juga sudah tersedia.
Kepala Desa Baturetno Kecamatan Banguntapan Sarjoko tidak keberatan jika Pasar Desa yang belum optimal dimanfaatkan tersebut menjadi alternatif bagi pedagang Pasar Ngipik yang rencananya akan diusulkan untuk dipindah.
“Kami tidak keberatan kalau memang mau menggunakan Pasar Desa milik kami. Kami sudah memiliki peraturan desa (perdes) jika memang serius untuk menempat,” ujar Sarjoko.
Hanya, untuk sistem sewa tanah kas desa untuk rencana pembangunan pasar baru, Sujoko menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab Bantul.
Kades Baturetno ini mengingatkan lahan Desa Baturetno selama ini sudah banyak dimanfaatkan untuk pendirian bangunan perkantoran yang tidak memberi kuntungan signifikan bagi desa.