SOLOPOS.COM - Petugas keamanan berjaga di Pasar Klewer, Solo, Rabu (14/3/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo kembali memrotes keberadaan pedagang bermobil yang memangkal di kawasan pasar setempat.

Ratusan pedagang bermobil itu berjualan di sekitar Masjid Agung, Pasar Cinderamata, parkiran Alun-alun Utara dan sekitarnya. Keberadaan mereka dianggap berpotensi menurunkan omzet pedagang asli Pasar Klewer Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bendahara HPPK, Muflikatin, menyebut pedagang bermobil telah menjadi permasalahan selama bertahun-tahun.

“Mereka datang dari luar kota sejak pagi, mangkal, mencegat pengunjung yang akan ke pasar. Akibatnya, pasar jadi sepi. Kami buka pukul 08.00, sedangkan mereka sejak jam 04.00 pagi sudah di lokasi. Kami belum menjual apa-apa, mereka mungkin sudah laba beratus ribu. Kami merasa jengah sebenarnya karena dari dulu persoalan ini tak kunjung selesai,” kata dia, saat berbincang dengan , Kamis (23/1/2020).

Muflikatin menyampaikan pedagang bermobil tersebut hampir tidak memberikan keuntungan kepada Pemkot Solo. Mereka tidak membayar retribusi atau pungutan. Biaya yang dikeluarkan hanya parkir yang nilainya tak seberapa dibanding pengeluaran pedagang setiap harinya.

“Kami ingin Pemkot lebih tegas. Ada tindakan seperti razia. Kalau dibiarkan, Pasar Klewer bisa mati. Jangan sampai kami sendiri yang turun tangan dengan berkonflik langsung,” ucap Muflikatin.

Ia menyebut sebelumnya pedagang bermobil berjualan pada hari tertentu seperti Senin dan Kamis. Namun, belakangan mereka berdagang hampir setiap hari karena tidak ada tindakan tegas dari Pemkot.

Jumlahnya pun dari yang sekitar seratusan menjadi 300an mobil. “Kami khawatir lama-lama bisa mati kalah dengan yang di luar,” tandasnya.

Humas Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur, Tri Suwarni, mengatakan pedagang bermobil mayoritas berasal dari luar kota, seperti Kudus dan Pekalongan. Mereka biasa mengaku tengah mengedrop dagangan kepada pedagang Pasar Klewer namun nyatanya melayani perorangan atau eceran.

Virus Corona Merebak, Bandara Solo Awasi Ketat Penerbangan dari Tiongkok

“Kami ingin menggelar audensi dengan Pemkot terkait masalah ini. Kemungkinan dalam waktu dekat. Semoga masalah segera selesai dan tidak berlarut,” jelasnya, Kamis.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengaku sudah mengetahui keluhan pedagang tersebut.

“Ya, kami segera minta Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) untuk razia dan bertindak tegas. Mereka jelas tidak boleh berjualan dengan cara seperti itu. Mereka bisa kena denda yang mahal. Ya, kami akan turun tangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya