Solopos.com, SOLO–Para pedagang Pasar Kabangan Solo dipastikan dipindah ke pasar darurat pada awal 2024. Di sisi lain, Dinas Perdagangan (Disdag) Solo telah mengusulkan kawasan Taman Sriwedari sebagai lokasi pasar darurat ke Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini diungkapkan Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi, saat berbincang dengan Solopos.com di Plaza Pasar Klewer, Jumat (4/8/2023).
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Menurut Heru, proyek revitalisasi Pasar Jongke di Laweyan mulai dikerjakan. Pembangunan pasar itu sekaligus menggabungkan Pasar Jongke dengan Pasar Kabangan.
“Pedagang Pasar Jongke telah dipindah ke pasar darurat di Jegon, Kelurahan Pajang. Sedangkan, pedagang Pasar Kabangan dipindah ke pasar darurat pada awal tahun depan,” kata dia.
Heru menyebut telah bertemu dengan pengurus paguyuban pedagang Pasar Kabangan pada bulan lalu. Pertemuan itu membahas penentuan lokasi pasar darurat bagi para pedagang.
Dalam pertemuan itu, para pedagang memilih kawasan Taman Sriwedari lantaran lokasinya representatif.
“Usulannya seperti itu. Lokasi pasar darurat di kawasan Taman Sriwedari. Tepatnya lokasi yang sering digunakan untuk bursa mobil setiap Minggu,” ujar dia.
Heru juga telah melaporkan usulan lokasi pasar darurat ke Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Saat ini, ia masih menunggu apakah disetujui Wali Kota Solo atau tidak.
Menurut dia, proses pemindahan pedagang masih lama. “Pertimbangannya, lokasi di area Taman Sriwedari cukup luas untuk menampung para pedagang. Tapi sekarang masih menunggu arahan Mas Wali,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Paguyuban Papasan Abang Pasar Kabangan, Giyanto alias Ateng mengatakan ada dua opsi lokasi pasar darurat, yakni kawasan Taman Sriwedari Solo dan lapangan Pringgolayan, Kecamatan Serengan.
Para pedagang lebih memilih kawasan Taman Sriwedari sebagai lokasi pasar darurat lantaran lebih representatif.Jumlah pedagang Pasar Kabangan sekitar 50 orang.
Sebagai informasi, Pasar Kabangan merupakan pasar spesifik yang menjual beragam peralatan rumah tangga yang berbahan dasar material plastik, logam, dan karet.
Barang-barang yang dijual tidak semuanya buatan pabrik, tetapi ada barang-barang dari hasil para pedagang yang memanfaatkan barang bekas, seperti ban bekas, tempat obat bekas, tempat cairan kimia, kaleng cat bekas dan lainnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
