SOLOPOS.COM - Pasar Gede Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah pedagang buah yang menempati gedung barat Pasar Gede Solo mengeluhkan ketidakstabilan aliran listrik area tersebut selama dua bulan terakhir.

Dalam sehari, listrik mengalami byar pet atau mati-nyala hingga 15 kali yang berdampak pada menurunnya jumlah pembeli. Selain itu, listrik yang tak stabil juga berdampak pada pendingin buah-buahan yang tak bekerja maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang pedagang, Yatmi, menyebut ketidakstabilan aliran listrik itu membuat pedagang malas berjualan. Terlebih, hingga dua bulan tak ada tindakan dari dinas terkait.

3 Pajak Karanganyar Belum Maksimal, DPRD Datangi Pelaku Usaha

“Pasarnya jadi sepi sekali, karena lampu mati terus. Kalau pengaruh pandemi itu masih enggak terlalu terasa, tapi kalau mati lampu ini pedagang sangat menjerit. Pasar jadi sepi karena gelap,” katanya Solopos.com, Minggu (4/10/2020).

Pedagang Pasar Gede Solo, sambung Yatmi, sudah berupaya menyampaikan gangguan listrik tersebut ke pihak terkait namun belum ada tindak lanjut.

Dinas terkait menyebut bakal menambah daya listrik pada awal pekan lalu namun hingga saat ini belum terealisasi. “Siang pun sangat gelap sekali. Banyak buah yang jadi busuk karena pendinginnya ikut mati. Pembeli jadi malas ke pasar saat siang, apalagi malam hari,” ucapnya.

Covifor, Obat Virus Corona Asal India Masuk ke RS Indonesia

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gede Solo, Jumadi, mengaku sudah menyampaikan gangguan listrik tersebut kepada pengelola pasar.

“Kami sudah urunan untuk mengganti sekring dan MCB [Miniature Circuit Breaker] listriknya sampai empat kali, tapi memang daya listriknya yang tidak kuat,” katanya.

Jumadi mengungkapkan kejadian listrik byar pet itu paling parah terjadi pada Sabtu (3/10/2020). Dalam sehari listrik mati sampai 20 kali. Sedangkan Minggu (4/10/2020) bahkan sampai 30 kali.

Sempat Takziah ke Malang, Pasien Covid-19 Ponorogo Meninggal

167 Pedagang

Jumadi menduga daya listrik sebesar 18.000 Watt tak bisa mencukupi kebutuhan listrik 167 pedagang Pasar Gede Solo area tersebut.

Daya listrik sebesar itu dipasang pada 2015 lalu untuk 125 pedagang lantai I. Namun, saat ini, pedagang kuliner lantai II berkembang pesat sehingga penggunaan listriknya ikut bertambah.

Hal itulah yang ia duga membuat listrik kerap byar pet. Lurah Pasar Gede Solo, Agus Suharjo, mengakui adanya gangguan listrik tersebut.

Update Covid-19 Klaster Kuliner Ayam Goreng Sukoharjo: Tambah 1, Total 12 Orang Positif Covid-19

Keluhan pedagang sudah ia terima dan saat ia tengah menunggu penambahan daya. "Sudah kami laporkan untuk tambah daya, dinas juga sudah kontak PLN untuk ini. Kalau tidak salah tambahnya 17.500-28.000 watt. Nah, kami sebenarnya tinggal menunggu dari PLN,” ucap Agus.

Sembari menunggu, Agus meminta pedagang mengurangi konsumsi listrik sampai ada penambahan daya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya