SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Karanggede Boyolali memakai masker dan face shield saat beraktivitas di dalam pasar, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Para pedagang di Pasar Karanggede Boyolali sudah dibiasakan memakai masker selama beraktivitas di dalam pasar.

Kepala UPT Pasar Umum Karanggede Kabupaten Boyolali, Moh. Adam Nurfatoni, mengatakan hal pertama yang perlu dipersiapkan untuk menuju penerapan new normal adalah kedisiplinan pedagang pasar salah satunya mengenakan masker.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat ini pihaknya mempersiapkan sarana dan prasarana secara lengkap di tiga pasar besar di bawah UPT Pasar Umum Karanggede yakni Pasar Karanggede, Pasar Juwangi, dan Pasar Kacangan guna mendukung penerapan protokol kesehatan di Boyolali.

“Pertama, kami harus mendisiplinkan pedagang pasar. Dari sisi sarana prasarana kami sudah lengkap. Ada APD [alat pelindung diri] untuk petugas kami. Kemudian tempat cuci tangan, hand sanitizer, ini sudah kami siapkan,” jelas dia dalam rilis yang diterima, Jumat (19/6/2020).

Jalan Terjal Balon Perseorangan Bajo Ikuti Pilkada Solo 2020

Dia menjelaskan para pedagang pasar di Boyolali sudah melakukan berbagai hal untuk melindungi diri, seperti memakai masker, pelindung wajah (face shield) dan sebagainya.

Untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terkait masker dan lainnya, pihaknya juga didukung oleh paguyuban pasar.

Untuk menjaga kedisiplinan pedagang, ke depan akan disiapkan aturan khusus mengenai penerapan protokol kesehatan di dalam pasar. Akan ada teguran bagi pedagang yang melanggar aturan misal tak mau menggunakan masker.

“Hari kedua teguran tertulis, dan hari ketiga sudah kami tetapkan sudah kami sepakati dengan paguyuban untuk pemberian sanksi administrasi berupa pencabutan izin. Ini untuk membuat efek jera pada pedagang. Jadi nanti diharapkan new normal betul-betul berjalan. Pedagang ikut berpartisipasi dalam pendisiplinan di era new normal,” jelasnya.

Baby Boom di Klaten Baru Bisa Ketahuan Juli-Agustus 2020

Langkah selanjutnya yang akan diberlakukan di pasar yakni pembayaran retribusi pasar dengan menggunakan pemindai kode QR. Pemilik toko akan mendapatkan kode QR yang ditempel di salah satu sudut kios.

Petugas akan memberikan kartu kepada pedagang pasar di Boyolali untuk melakukan isi ulang di lembaga perbankan yang telah ditunjuk.

“Petugas tidak perlu bersinggungan dengan pemilik toko dalam memberikan kartu. Jadi cukup kami pindai, bisa langsung terpotong retribusi yang sudah mereka top up di bank,” kata dia.

Sarana Cuci Tangan

Dia berharap inovasi dan persiapan new normal dengan mendisiplinkan penggunaan masker dan sebagainya bisa turut mengurangi persebaran Covid 19 di Boyolali.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali, Karsino, sebelumnya juga menyampaikan terkait persiapan menghadapi Covid-19 yang telah dilakukan di 44 pasar yang dikelola Disdagperin.

Dibuka Kembali, Tempat Wisata di Solo Masih Sepi Pengunjung

Mulai dari pemberian APD untuk semua petugas pasar, pemberian bantuan masker kepada pedagang, penyiapan sarana cuci tangan dan sebagainya.

"Termasuk kami sudah mengatur akses keluar masuk pada setiap pasar. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung pasar dan sebagainya. Itu sudah kami lalui kemarin-kemarin," kata dia kepada , belum lama ini.

Dia berharap baik pembeli maupun pedagang di pasar tradisional Boyolali dalam kondisi sehat tanpa terpapar Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya