SOLOPOS.COM - Aktivitas di toko Tarsi di Pasar Daleman, Baki, Sukoharjo, Senin (7/3/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah pedagang di Pasar Daleman, Desa Jetis, Kecamatan Baki, Sukoharjo, mengeluhkan suasana pasar sepi pembeli beberapa waktu terakhir. Padahal menurut para pedagang, harga jual bahan pokok di Pasar Daleman relatif stabil dibandingkan dengan pasar lain.

Salah seorang pedagang di Pasar Daleman Sukoharjo, Tarsi, 63, mengaku harga cabai paling mahal Rp55.000 per kilogram sedangkan di pasar lain bisa mencapai Rp70.000 per kilogram.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kalau disini cabai yang paling mahal cabai merah kecil sama cabai keriting, kalau cabai rawit yang putih itu hanya Rp20.000 sekilo [satu kilogram], sayur ya murah tapi tidak ada yang beli,” jelasnya ketika disambangi Solopos.com di kiosnya, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Underpass Makamhaji Sukoharjo Akan Dibuka Kembali Besok, Lur…

Meskipun harga relatif stabil, dia mengaku mengalami kesulitan menjual barang karena sepinya pembeli. Karena hal itu terkadang Tarsi menjual cabai dengan harga jauh di bawah harga biasanya karena takut lombok membusuk jika disimpan terlalu lama.

“Kalau selain cabai yang lain ya sama harganya, paling bawang harganya naik jadi Rp25.000 sekilo [satu kilogram], ya sok kadang lombok e selak bosok didol murah [terkadang karena cabainya keburu busuk, jadi dijual murah],” kata Tarsi.

Lebih lanjut, Tarsi mengaku kesulitan mencari minyak goreng untuk dijual lagi. Dia bercerita terlalu banyak syarat harus dipenuhi untuk membeli minyak goreng dan stoknya pun terbilang langka.

Baca juga: Prospektif! Desa di Sukoharjo Ini Geber Budi Daya Ikan di Kolam Terpal

“Minyak harga berapa pun sulit dicari, kalau beli udah antre lama bolehnya cuma 5 botol, bakul [pedagang] kaya saya ya males antre, kalau kulakan di Solo beli minyak satu kardus harus beli santan instan satu kardus,” terangnya.

Dagangan Masih Utuh

Pedagang daging ayam di Pasar Daleman, Sularmi, 47, juga mengaku akhir-akhir ini pembeli banyak berkurang. Jika biasanya dia mampu menjual 50 kg daging ayam hanya sampai sekitar pukul 10.00 WIB atau 11.00 WIB, beberapa hari ini dagangannya masih utuh sampai siang bahkan sore hari.

“Ya mungkin karena biasanya yang beli disini juga bakul [pedagang] kalau mereka sepi ya saya juga ikut sepi, mungkin karena harganya juga naik ini mba,” kata Sularmi saat ditemui di pasar yang berdekatan dengan pasar di Teloyo, Wonosari, Klaten, itu.

Sularmi menyatakan harga daging ayam saat ini per kilogram mencapai Rp32.000 atau naik dari sebelumnya Rp30.000. Dia menyatakan kenaikan harga bahan pokok lumrah terjadi sebelum puasa.

Baca juga: Padi IP 400 di Sukoharjo Mulai Dipanen, Bagaimana Hasilnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya