SOLOPOS.COM - BERSIAP PINDAH -- Pedagang Pasar Cokro Kembang, Tulung, Klaten, membongkar kios mereka, Selasa (14/6/2011), menjelang kepindahan ke pasar darurat. Selanjutnya bangunan lama pasar akan dirombak menjadi pasar bernuansa modern yang merupakan proyek percontohan pemerintah pusat. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi))

Klaten (Solopos.com) – Sebagian pedagang Pasar Cokro Kembang di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten mulai membongkar kiosnya. Hal itu dilakukan menyusul rencana relokasi mereka ke pasar darurat di Gedung Serbaguna Ngesti Dharma, Selasa (21/6/2011), pekan depan.

BERSIAP PINDAH -- Pedagang Pasar Cokro Kembang, Tulung, Klaten, membongkar kios mereka, Selasa (14/6/2011), menjelang kepindahan ke pasar darurat. Selanjutnya bangunan lama pasar akan dirombak menjadi pasar bernuansa modern yang merupakan proyek percontohan pemerintah pusat. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pantauan Espos di lokasi, Selasa (14/6/2011), sebagian pedagang mulai membongkar bagian-bagian bangunan seperti pintu kios, genting, seng, kayu, dan peralatan lainnya. Material bangunan itu kemudian dikumpulkan dan selanjutnya dibawa pulang ke rumah masing-masing. “Saat ini kami terus melakukan sosialisasi kepada semua pedagang untuk mempersiapkan relokasi ke pasar darurat,” ujar Lurah Pasar Cokro Kembang, Antonius Suherman.

Ditambahkan Suherman, petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menggelar sosialisasi kepada seluruh pedagang kios dan los di Pasar Cokro Kembang terkait penempatan pedagang ke pasar darurat. “Hari ini kami mengadakan pertemuan sekaligus pengarahan dengan sejumlah pedagang. Dalam pertemuan juga membahas tentang pemberian undian los dan kios kepada pedagang agar tidak berebut saat relokasi,” terangnya.

Kusuma, 29, pedagang kelontong yang menempati kios di Pasar Cokro Kembang mulai mengangkut seluruh barang dagangnya sekaligus membawa pulang peralatan kiosnya. “Saya harus segera membawa pulang aset ini karena bangunan akan segera dibongkar,” katanya.

Pengemasan barang dagangan juga dilakukan oleh Yayuk, 41. Pemilik kios yang sudah puluhan tahun menempati Pasar Cokro Kembang ini dibantu oleh beberapa orang membawa barang dagangan dan aset kios. “Apa boleh buat, kami harus segera pindah ke lokasi pasar darurat di Gedung Serbaguna Ngesti Dharma yang berjarak 10 meter dari Pasar Cokro Kembang ini,” ujarnya.

Pasar Cokro Kembang, Kecamatan Tulung, Klaten merupakan salah satu dari pasar tradisional di 10 kabupaten atau kota di Indonesia yang dijadikan pasar percontohan oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat menganggarkan dana sekitar Rp 9 miliar guna merehabilitasi pasar tradisional ini. Pasar seluas satu hektare itu rencananya akan dibuat 45 kios dan dua gudang dengan konsep pasar tradisional yang modern. Pembangunan pasar ditargetkan selesai pada bulan November mendatang.

m98

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya