SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Bekonang, Sukoharjo (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Kondisi Pasar Bekonang, Sukoharjo (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO — Sejumlah pedagang Pasar Bekonang, Kecamatan Mojolaban, menolak menempati kios yang disediakan oleh Pemkab Sukoharjo. Pedagang menolak lantaran kios tersebut sempit dan tidak representatif.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sejumlah pedagang yang menolak menempati kios itu adalah para pedagang roti. Seharusnya Senin (25/3/2013) lalu para pedagang mengambil undian nomor kios dan mendapatkan kunci kios. Namun saat itu juga mereka meminta pengundian kios ditunda terlebih dahulu hingga masalah kios itu selesai.

Salah satu pedagang roti, Adam, mengatakan kios yang berada di Blok E atau sebelah utara pasar itu dinilai tidak memenuhi standar, sebab ruang kios terlalu sempit dan tidak muat untuk menempatkan dagangan.

“Padahal kami ini pedagang lama yang dulu juga memiliki kios. Pedagang yang dulu menempati los saja sekarang malah dapat kios yang lebih besar,” ujar Adam saat ditemui wartawan di Pasar Bekonang, Selasa (26/3/2013).

Ia meminta kepada pengelola pasar untuk memprioritaskan para pedagang pasar yang sebelumnya memiliki kios. Ia dan beberapa pedagang lain juga mendesak kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo untuk segera mencarikan solusi sebelum masalah tersebut berlarut. “Penempatannya dikaji lagi atau bagaimana,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dulu luas los maksimal dua meter, namun sekarang luasnya sekitar tiga meter. Sementara kios yang ada di Blok E lebarnya tak lebih dari dua meter. Adam mengatakan, bila ada lahan yang kosong, lebih baik dia membangun sendiri kiosnya itu.

Hal serupa juga diungkapkan pedagang lain, Ambar. Untuk menempatkan dagangannya, dia membutuhkan setidaknya ruang selebar tiga meter. Saat ini justru dia mendapatkan tempat yang sempit. Sedangkan para pedagang daging, bandeng, lele dan sebagainya yang dulu menempati los, sekarang justu mendapatkan kios yang lebih besar. Padahal ia juga mendapatkan hak yang sama dengan pedagang yang lain untuk mendapatkan los.

Terpisah, Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono, akan membicarakan masalah tersebut dengan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya. Pihaknya terlebih dahulu akan menyelesaikan para pedagang yang sudah menempati kios maupun los, sesuai dengan kuota yang telah direkap.

“Nanti akan kami laporkan terlebih dahulu kepada pimpinan kondisnya seperti ini bagaimana. Kami memiliki solusi, tapi harus dikonsultasikan dulu kepada pimpinan, apakah disetujui atau tidak,” ungkap Sriyono.

Ia tak menyebut solusi yang akan diusulkan itu apa. Namun ia menekankan bahwa pihaknya tidak akan menggeser pemilik kios lainnya untuk menampung aspirasi lima orang pedagang snack tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya