SOLOPOS.COM - Pantai Baron (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Masyarakat Desa Kemadang, Gunungkidul, menggelar sedekah laut atau labuhan, Rabu (20/9/2017)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Masyarakat Desa Kemadang, Gunungkidul, menggelar sedekah laut atau labuhan, Rabu (20/9/2017). Ritual ini dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang telah dilimpahkan selama setahun terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu sesepuh Desa Kemadang, Ngatno mengatakan sedekah laut adalah ritual rutin yang digelar setiap tahun. Tepatnya sehari sebelum tanggal satu Muharram atau tahun baru Islam. “Labuhan ini dilakukan oleh para pedagang yang berjualan di Pantai Baron sebagai rasa syukur,” jelasnya seusai ritual.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan, sedekah laut periode sebelum-sebelumnya selalu melibatkan nelayan. Tapi karena nasib nelayan tahun lalu kurang baik seiring dengan minimnya tangkapan, maka dengan terpaksa para pelaut tersebut urung berpartisipasi pada sedekah laut tahun ini.

Ritual sedekah laut ini diawali dengan proses kenduri yang dilaksanakan di balai yang terletak beberapa meter dari bibir pantai. Setelah itu sesaji yang terdiri dari ayam hidup, ikan, buah-buahan, jarit (selendang), kepala kambing dan lain-lain diarak menuju ke laut.

Sesaji tersebut ditempatkan ke dalam jodang atau kotak kayu panjang yang masing-masing dipikul oleh empat orang laki-laki berpakaian adat Jawa. Di belakang rombongan pembawa sesaji, berbagai kesenian tradisional seperti jathilan, reog dengan setia mengikuti.

Sedangkan di bagian paling depan, berjalan terlebih dahulu beberapa wanita yang membawa bunga tujuh rupa untuk kemudian ditebarkan di sepanjang pantai. Kemudian, setelah bunga ditaburkan, satu per satu jodang diangkut menggunakan perahu dan dilarung di lautan lepas.

Ngatno mengatakan ritual sedekah laut selain sebagai bentuk rasa syukur sebenarnya juga bisa dijadikan sebagai atraksi wisata yang potensial untuk menarik minat para pelancong. Buktinya, sambung Ngatno, setiap kali sedekah laut dilaksanakan, masyarakat sekitar dan wisatawan selalu antusias menonton.

“Bisa disaksikan sendiri yang hadir menyaksikkan tidak hanya satu dua, tapi ratusan. Kami berharap pemerintah bisa memanfaatkan momen yang bagus ini untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pantai Baron,” ujar Ngatno.

Hari itu, panasnya matahari memang tidak membuat masyarakat maupun wisatawan kehilangan semangat untuk menyaksikkan ritual tersebut. Salah satu yang datang menonton hari itu bernama Dedi, warga Karangmojo. Ia mengaku selalu menyempatkan diri untuk menyaksikan sedekah laut.

“Saya memang menyempatkan diri ke Pantai Baron untuk melihat labuhan, sekaligus membeli ikan segar, karena saat ini sedang panen ikan layur,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya