SOLOPOS.COM - Suasana toko oleh-oleh di Jalan Solo-Semarang, Kartasura, Sukoharjo, Minggu (10/4/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Menjelang Lebaran, sejumlah pedagang oleh-oleh di Kartasura, Sukoharjo, masih ragu-ragu menambah stok barang. Hal itu karena mereka waswas ada perubahan regulasi kebijakan mudik secara tiba-tiba, meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu telah memperbolehkan perantau yang sudah divaksin Covid-19 dua kali plus booster pulang kampung pada Hari Raya Idul Fitri kali ini.

Pemilik pusat oleh-oleh Maju Mulya di Jl. Slamet Riyadi No 148, Kartasura, Sukoharjo, Bagus Widhi Irawan, 35, Minggu (10/4/2022), mengatakan tidak banyak menambah stok barang karena menduga akan ada perubahan regulasi lagi terkait mudik. “Kami sampai lupa kondisi normal sebelumnya seperti apa, aturan pemerintah kan tahu sendiri hari ini A besok bisa B,” jelasnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan tahun lalu sempat memperbanyak stok tapi merugi karena perubahan regulasi secara tiba-tiba, seperti penyekatan. Dia menguraikan penyekatan membuatnya mengalami kelangkaan stok oleh-oleh, karena penyetor dari luar kota tidak dapat mengantarkan barang.

Baca juga: Kenapa Nama Surakarta dan Kartasura Mirip? Begini Sejarahnya

Ketiadaan stok kala itu membuatnya terpaksa menolak beberapa pembeli. “Orang nyari [barang] kita nolak, itukan pantangan. Berhubung sales-nya tidak datang, orangnya [pembeli] pergi. Besoknya pasti cari di tempat lain,” jelasnya yang mendapatkan stok oleh-oleh dari pemasok asal Solo, Semarang, Jogja dan Malang.

Aplikasi Pesan Online

Dia berharap pemerintah tidak membuat kebijakan yang menyulitkan rakyat kecil. Bagus mengungkapkan dirinya mengalami penurunan omzet penjualan hingga 50% sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Menurut Bagus, usahanya cukup terselamatkan dengan adanya marketplace dan aplikasi pesan online.

Lebih lanjut, Bagus mengungkapkan saat ini harga camilan kiloan cukup melambung dengan kenaikan sampai Rp5.000/pak.  Dia juga mengatakan harga jual oleh-oleh beragam misalnya intip (kerak nasi)  mulai dari Rp10.000 serta abon bikinan sendiri yang dibanderolnya Rp85.000.

Baca juga: Sambut Pemudik, Pedagang Kuliner Kartasura Sukoharjo Mulai Tambah Stok

Secara terpisah, pedagang oleh-oleh yang tokonya ada di Jalan Solo-Semarang, Kartasura, Dewi, 22, memutuskan menambah stok barang. “Belum ada penambahan jumlah pengunjung, tapi stok sudah mulai ditambahkan,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Tak jauh beda dengan Bagus, Dewi juga mendapatkan stok dari penyetor asal Semarang, Wonosobo, dan Jogja. Sedangkan untuk pembeli yang datang, menurutnya beragam. “Pindah disini sejak 2020 lumayan [naik] penjualannya soalnya dekat dengan pintu tol. Kalau di tempat sebelumnya tertutup flyover [Palur, Karanganyar],” katanya.

Sama seperti Bagus, Dewi juga mengalami kesulitan terkait masa kedaluwarsa produk. Dia menyebut jika beberapa produk lama tidak laku, seperti camilan kiloan yang repacking, otomatis mengharuskannya membuang produk.

Baca juga: Apindo Sukoharjo: Perusahaan Siap Patuhi Ketentuan Pembayaran THR

“Berbeda dengan produk dari penyetor, jika tidak habis bisa dikembalikan,” jelasnya. Dia menambahkan harga jual oleh-oleh di tokonya Rp15.000-Rp45.000 dengan produk terlaris adalah jenang. Dewi berharap keadaan menjadi semakin baik dan pelaksanaan mudik juga dilancarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya