SOLOPOS.COM - PENOLAKAN INDOMARET-Pengunjung melintas di lobi Stasiun Balapan, Solo, Selasa (23/8) dnegan latar toko Indomaret. Sejumlah pedagang yang berjualan di Stasiun Balapan mengadu ke Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo karena omset penjualan menurun. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

PENOLAKAN INDOMARET-Pengunjung melintas di lobi Stasiun Balapan, Solo, Selasa (23/8) dnegan latar toko Indomaret. Sejumlah pedagang yang berjualan di Stasiun Balapan mengadu ke Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo karena omset penjualan menurun. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solo (Solopos.com)–Perwakilan pedagang di Stasiun Solo Balapan mengadukan keberadaan minimarket Indomaret yang berlokasi di stasiun tersebut, kepada Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), Selasa (23/8/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka mengeluhkan anjloknya pendapatan mereka sejak Indomaret di Stasiun Solo Balapan itu dibuka 18 Agustus lalu.

Ketua Paguyuban Pedagang Asongan Stasiun Balapan, Agus Joko, 47, menuturkan dioperasikannya Indomaret telah mematikan pendapatan para pedagang kecil dan merusak harga dagangan yang selama ini telah disepakati antarpedagang.

Hal itu karena mayoritas barang yang dijual di Indomaret sama dengan yang mereka jual, namun dengan harga yang lebih murah.

”Harga barang seperti makanan dan minuman yang kami jual memang sedikit lebih tinggi dari harga di luar stasiun,” papar Agus mewakili enam pedagang yang siang itu menemui Rudy.

Agus menuturkan sebelumnya para pedagang tidak mengetahui sama sekali ada rencana tentang operasional Indomaret di Stasiun Solo Balapan. Pedagang hanya memperoleh informasi dari manajemen stasiun bahwa lokasi itu akan digunakan untuk ruang operasional.

Ditambahkan dia, sejumlah pedagang yang sebelumnya menempati tempat itu dan sebagian lagi di jalur lima, direlokasi ke jalur enam yang mayoritas dilewati kereta barang. Sementara sewa etalase bagi para pedagang yang semula ditarik hanya senilai Rp 240.000/tahun, naik menjadi Rp 2,4 juta/tahun.

Salah satu pedagang yang direlokasi, Martina, 33, mengatakan ada ketidakadilan yang diterapkan PT Kereta Api (KA) untuk pedagang, seperti tarif sewa tempat yang berbeda-beda dan relokasi yang mendadak. Setelah pindah di jalur enam, pendapatannya turun drastis.

Para pedagang meminta Pemkot memfasilitasi persoalan itu dengan PT KA. Menanggapi hal itu, Rudy mengakui lahan tersebut milik PT KA. Namun, pengoperasian Indomaret di lokasi itu tetap harus mendapatkan izin lengkap dari Pemkot Solo.

Sebab, pengoperasian toko modern di Solo sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Penataan, Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dan Perda tentang Perlindungan Pasar Tradisional. Mengingat tak jauh dari lokasi Stasiun Solo Balapan terdapat pasar tradisional, Pasar Ayu.

”Akan saya cek dulu apakah pengoperasian Indomaret di Stasiun Solo Balapan sudah mengantongi izin lengkap dari KPPT (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu) atau belum. Kalau ternyata belum ya akan ditutup. Selain itu kami juga mengacu pada Perda yang berlaku,” tegasnya.
Kepala KPPT Kota Solo, Toto Amanto, mengemukakan minimarket Indomaret yang berlokasi di Stasiun Solo Balapan belum mengantongi perizinan dari Pemkot.

Sementara itu, Kepala Stasiun Balapan, Suyatno mengatakan tidak tahu menahu tentang permasalahan itu. ”Sebaiknya langsung menghubungi PT KA Daops VI atau PT KA pusat saja. Saya tidak memiliki wewenang untuk menjawab hal itu,” ungkapnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa.

(sry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya