SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melihat instalasi jaringan listrik los-los Pasar Janglot, Sragen, Selasa (5/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pembangunan Pasar Janglot di Tangen, Sragen direncanakan baru akan terealisasi tahun 2023. Proyek tersebut diperkirakan akan menelan anggaran antara Rp10 miliar hingga Rp15 miliar dari APBD 2023.

Pemkab baru akan menyiapkan detail engineering design (DED) pada semester kedua tahun depan dengan anggaran dari APBD Perubahan 2022. Sementara bagi 58 pedagang pasar Janglot yang jadi korban kebakaran pada Minggu (26/9/2021) dinihari lalu segera dibangunkan los darurat. Pemkab akan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT) untuk membuatnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Perencanaan tersebut disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati setelah melihat situasi dan kondisi terkini Pasar Janglot, Selasa (5/10/2021) siang. Saat blusukan ke pasar itu, Bupati Yuni sempat berdialog dengan para pedagang untuk menyerap aspirasi mereka.

Baca Juga: Insentif Guru Honorer Madrasah Sragen Cair Tapi kena Pajak, Jadi Segini

“Tadi yang pertama para pedagang ingin segera dibangukan semacam barak sementara untuk berjualan. Kedua, pedagang menginginkan adanya pengaturan pasar dan penataan ruang terutama berkaitan dengan para pedagang pasar pagi yang memenuhi terminal angkutan umum. Ketiga, pedagang inginnya segera dilakukan pembangunan pasar secara menyeluruh,” ujar Bupati Yuni.

Ia menjelaskan pembangunan pasar secara menyeluruh atau revitalisasi pasar baru bisa dilakukan pada 2023. Dia mengatakan proses perencanaan anggaran di APBD itu tidak bisa mendadak. Yuni mengakui bahwa belum ada alokasi anggaran pembangunan Pasar Janglot tahun ini, baik dengan menggunakan APBD maupun dana lokasi khusus (DAK) dari APBN.

“Setelah saya melihat sendiri kondisinya maka pasar ini menjadi prioritas pembangunan pada 2023. Seperti halnya Pasar Gemolong yang juga diprioritaskan. Rencananya DED nanti baru di APBD Perubahan 2022 karena untuk APBD Penetapan 2022 sudah tidak memungkinkan,” ujarnya.

Baca Juga: Ada 54.000 UMKM Sragen Terdampak Pandemi, Ini Langkah Dinkop UKM

Sebenarnya pada tahun lalu Pemkab sudah merencanakan membangun Pasar Dukuh (eks-Pasar Janglot lama) dengan alokasi anggaran Rp5 miliar. Bupati mengungkapkan pembangunan pasar itu batal karena ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Saya kira untuk Pasar Tangen ini dengan dana Rp10 miliar-Rp15 miliar cukup. Pertimbangannya luas kawasan dan penataan spasialnya. Dengan dana itu pedagang pasar pagi harus masuk semua,” kata Yuni yang diamini Asisten III Setda Sragen, Simon Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya