SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Sikap para pedagang makanan kuliner di Gladak Langen Bogan (Galabo) akhir-akhir ini mulai dikeluhkan banyak kalangan. Sebab, cara mereka dalam menarik simpatik pembeli tak ubahnya pedagang asongan yang saling berebut calon pembeli sambil mengerubunginya. Akibatnya, para pengunjung justru merasa tak nyaman ketika mengunjungi kawasan di Benteng Vastenburg itu. “Terus terang, kami sekeluarga jadi tak nyaman. Lha baru datang saja, kami langsung diserbu para pedagang,” kata salah satu pengunjung Galabo, Tyas di sela-sela menyantap menu Galabo, Jumat (27/1) malam.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tyas dan keluarganya mengaku kurang nyaman atas cara-cara pedagang Galabo dalam menawari menu masakannya. Sebab, cara-cara tersebut mirip dengan cara-cara yang sering dilakukan pedagang asongan di terminal atau bus. “Katanya, Galabo ini pusat makanan khas berkelas dan elit. Namun, kalau melihat cara melayani pengunjung kayak begini, kok jadi teringat pedagang asongan,” ujar warga Karangnyar ini.

Pengunjung Galabo lainnya, Suratin juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan, lantaran pelayanan pedagang yang tak membuat nyaman itu, justru telah membuatnya kapok untuk mencobanya lagi. “Kami terus terang baru sekali ini mencobanya. Karena penasaraan dengan nama Galabo, saya mencobanya. Eee…ternyata malah kayak begini,” sesalnya.

Sikap pedagang seperti itu, terkadang juga setengah memaksa. Bahkan, lantaran saking banyaknya pedagang yang berebut menawari, seorang pengunjung tak sedikit yang akhirnya tak mampu mengelak tawaran. “Saya tadi sampai susah keluar dari kepungan para pedagang yang menawari itu. Akhirnya, saya pasrah. Yang penting lekas bisa terbebas dari kepungan pedagang itu,” ujarnya.

Pantauan Espos, Jumat (27/1), rata-rata setiap pedagang memiliki rekan atau karyawan yang bertugas mencegat setiap pengunjung yang lewat. Aksi itu terjadi terutama ketika masih petang atau ketika pengunjung masih sepi. Biasanya, mereka mendekati calon pembeli lalu dalam sekejap langsung memberondong pengunjung dengan sekian menu, tempat duduk, hingga tikar kepada pengunjung. Tak sedikit malahan pengunjung Galabo yang justru tersudut lantaran jumlah pedagang yang mengerubunginya jauh lebih banyak. “Ini mestinya harus menjadi perhatian Pemkot Solo. Pembeli itu kan butuh kenyamanan dalam memilih menu. Jadi, pedagang tak perlu sampai mengerebungi kayak ini,” harap Suratin. Aries Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya