SOLOPOS.COM - Basarnas Pos SAR Surakarta mengkoordiniar sukarelawan gabungan di Kabupaten Karanganyar di pos pendakian Cemara Kandang pada Selasa (5/1/2021) untuk mengevakuasi pedagang yang sakit di pos 4 Gunung Lawu. (Istimewa/Dokumentasi Basarnas Pos SAR Surakarta)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Puluhan sukarelawan di Kabupaten Karanganyar yang tergabung dalam tim SAR gabungan mengevakuasi salah satu pemilik warung yang berjualan di Gunung Lawu pada Selasa (5/1/2021). Pemilik warung itu bernama Rina,50, yang kini jatuh sakit.

Bersama suaminya, Robet, Rina membuka warung di pos 4 jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemara Kandang. Sejumlah pendaki mengenal wilayah itu dengan sebutan Cokro Suryo. Rini kini harus dievakuasi karena sakit untuk dibawa ke rumah sakit

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut informasi, Robet yang meminta bantuan sukarelawan untuk mengevakuasi istrinya, Rina, yang merupakan warga Bojonegoro, Jawa Timur. Kemudian, sekitar 20 sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), yang dipimpin Purharyanto alias Best, mendatangi pos 4 Gunung Lawu. Mereka mengevakuasi Rina pukul 10.00 WIB.

Genjot Promosi, Karanganyar Berharap Sektor Pariwisata Bisa Pulihkan Ekonomi

Best, sapaan akrabnya, menyampaikan Rina dalam kondisi sakit sehingga proses evakuasi dilakukan dengan cara ditandu. Langkah itu diambil karena Rina tidak kuat berjalan kaki. "Ada 20 orang sudah sampai pos 4 tadi pagi-pagi. Kami menginap di warung karena lumayan luas. Bu Rina sudah diperiksa anggota PMI Cabang Karanganyar. Kondisi tidak memungkinkan turun jalan kaki sehingga akan ditandu sampai bawah," kata Best saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon selular.

Tim SAR gabungan di pos 4 mempersiapkan diri dan sarana untuk menandu Rina hingga bawah. Proses evakuasi dimulai pukul 10.00 WIB karena mempertimbangkan satu dan lain hal. Salah satunya kesiapan tim evakuasi. Best menceritakan kondisi Rina saat hendak dievakuasi.

"Menurut suaminya itu, Bu Rina ini sakit sejak seminggu lalu. Awalnya masuk angin biasa. Lalu tidak doyan makan. Setiap kali makan nasi, keluar [muntah]. Ini Bu Rina mengeluh sesak napas. Suami menghubungi temannya yang sering naik untuk mengantar barang. Temannya itu mengabari sukarelawan di pos pendakian Cemara Kandang. Maka ini dievakuasi," ujar dia.

Jabat Ketua DPD PKS Karanganyar, Anwar Susilo Targetkan Raih 8 Kursi

Menurut Best, pasangan suami istri itu membuka warung di pos 4 Gunung Lawu sejak tiga atau empat tahun lalu. Warung itu, kata Best, satu-satunya warung di pos 4 Gunung Lawu melalui jalur pendakian Cemara Kandang. "Kami siap menandu Bu Rina dari pos empat. Nanti pakai sistem estafet. Di pos tiga sudah ada tim yang menunggu. Nanti bergantian menandu," ungkapnya.

Dikira Istri Wakil Bupati

Sementara itu, On Scene Commander (OSC) Basarnas Pos SAR Surakarta, Tri Puji Sugiharto, mengungkapkan 60-an sukarelawan dari berbagai komunitas berupaya membantu mengevakuasi korban. Tim tersebut terdiri dari Basarnas Pos SAR Surakarta, AGL, BPBD Kabupaten Karanganyar, PMI Cabang Karanganyar, Tim SAR Karanganyar, dan sukarelawan lain. Mereka tergabung dalam tim SAR gabungan.

Proses evakuasi dimulai pada Selasa dini hari pukul 00.15 WIB dipimpin Basarnas Pos SAR Surakarta. Proses dimulai dari koordinasi di pos pendakian Cemara Kandang. "Semalam dapat informasi ada survivor butuh bantuan. Sempat salah informasi karena dikira istri Wakil Bupati Karanganyar. Ternyata yang melapor itu Pak Robet dan bukan Pak Rober [nama Wakil Bupati Karanganyar]," cerita Tri saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon.

570.156 Warga Karanganyar Akan Jadi Sasaran Vaksin Covid-19, Kapan Mulainya?

Pemberangkat tim yang terbagi menjadi beberapa search rescue unit (SRU) dri pos pendakian Cemara Kandang dilakukan secara bertahap. SRU satu berangkat pukul 00.15 WIB. SRU dua pada pukul 02.10 WIB. SRU tiga berangkat pukul 07.30 WIB. Mereka akan menempati pos masing-masing.

"Posisi survivor aman. Tim pertama berangkat dengan PMI Cabang Karanganyar untuk memastikan kondisi survivor. Nanti ditandu sampai bawah secara bergantian atau estafet per pos. Sudah ada tim di setiap pos yang menunggu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya