SOLOPOS.COM - Pedagang asongan yang menjual masker di Stasiun Bogor. (Suara.com)

Solopos.com, BOGOR — Munculnya dua orang yang positif mengidap virus corona (Covid-19) di Depok, Jawa Barat (Jabar) memicu lonjakan harga masker. Masker ramai diburu masyarakat dan di beberapa daerah menjadi barang langka.

Heri, 50, salah satu pedagang asongan di Stasiun Bogor mengaku mulai jualan masker sejak munculnya virus corona di Indonesia. "Alhamdulillah banyak yang beli. Sebelumnya saya cuma jual tisu, permen begitu, tapi sejak muncul penyakit itu [virus corona] saya juga jualan masker," kata Heri kepada Suara.com, Selasa (3/3/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rezim Jokowi Diprediksi Jatuh Juni Ini, Kenapa?

Heri mengaku juga menjual masker dari bahan kain cukup tebal yang harganya mencapai Rp10.000. Meski tergolong mahal, masker di tempatnya tetap laku dibeli para penumpang KRL di Stasiun Bogor.

Heri mengaku bisa menjual 50 lembar masker dalam sehari.

Salju Antartika Merah Darah, Awas Cepat Meleleh!

Melonjaknya permintaan masker pun membuat harga terus merangkak naik. Harga masker biasa sekali pakai yang awalnya hanya Rp1.000 kini naik menjadi Rp3.000 dan stoknya pun semakin sulit didapat.

"Harga naik dari bulan Januari, udah gitu stoknya susah, kita penjual enggak tahu bisa begitu," katanya.

Sementara itu, salah satu pembeli masker, Indah, mengaku memakai masker bukan sertamerta karena virus corona, melainkan kebiasaannya saat menaiki KRL.

Ridwan Kamil: Jawa Barat Siaga I Virus Corona

"Sebenarnya bukan karena virus corona juga ya, memang sudah antispasi saja sih dari awal virus yang lain juga kan bukan cuma corona aja. Apa lagi musim pancaroba begini jadi pakai masker," kata Indah.

Sebagai penumpang KRL yang kontak langsung dengan penumpang lainnya, menurut Indah, pencegahan agar tidak tertular penyakit yang lebih penting menjaga diri dengan hidup sehat, bukan dari masker.

"Itu sih balik lagi ke kitanya, yang penting sih hidup bersih sehat. Insyaallah aman," katanya.

Di sisi lain, Feri, warga Bogor yang juga pengguna layanan KRL mengaku cukup khawatir dengan mulai masuknya virus corona di Indonesia. "Khawatir itu pasti, apa lagi di kereta kan ketemu banyak orang. Tapi yang penting saling menghargai juga dan saling menjaga saja begitu di kereta," kata Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya