SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Madiun menyaksikan musang jarak dekat, Minggu (21/6/2015). (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Pecinta musang di Kota Madiun mengenalkan binatang liar itu kepada masyarakat. Apa yang mesti diketahui tentang musang?

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Jika selama ini sebagian masyarakat memandang musang sebagai binatang liar di sawah yang layak diburu dan dibunuh, maka tak demikian bagi Musang Lovers Madiun (Somad), sebuah komunitas pecinta musang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Somad berdiri untuk melakukan perubahan cara pandang sebagian masyarakat yang menilai bahwa musang layak dibunuh. Upayanya itu tak sia-sia. Perlahan namun pasti, sekarang banyak warga Madiun mulai peduli dan mencintai musang.

Ekspedisi Mudik 2024

Pegiat Somad, Indah Rahma Sinta, menjelaskan seorang yang peduli terhadap musang harus menjauhi hal-hal berikut ini. Pertama, kata dia, pantang untuk memburu dan membunuhnya. Menurutnya, musang memang hidup liar, namun bukan berarti ia layak diburu dan dibunuh.

“Selama ini kita kan sering melihat warga berburu musang. Kadang untuk sate,” ujarnya saat berbincang dengan Madiun Pos di Kota Madiun, Minggu (21/6/2015).

Hal kedua ialah memperjualbelikan musang secara bebas. Menurut Ine, panggilan akrabnya, musang hanya diperbolehkan diadopsi, bukan diperjualbelikan. Pemakaian istilah adopsi ini sebagai bentuk penghormatan bahwa musang layak diperlakukan penuh dengan cinta kasih.

“Kalau mengadopsi kan ada proses perawatan dengan kasih sayang. Kalau menjual belikan ada kesan untuk sebuah komoditas. Dan itu dilarang,” paparnya.

Hal ketiga yang dilarang terkait memelihara musang ialah mengikir atau menumpulkan gigi musang (pangur). Cara ini dianggap sangat tak berperi kehewanan karena membuat sakit musang. Menurut Ine, meski gigi musang cukup tajam sekalipun, tak diperbolehkan seseorang menumpulkan giginya dengan cara dikikir atau pangur.

“Caranya agar tak menggigit ya dilatih dengan kesabaran dan diajak berkomunikasi sehinga benar-benar menjadi binatang jinak,” terangnya.

Hal terakhir yang harus diketahui terkait musang ialah menjaga kebersihan. Musang, betapapun hanya binatang, ia pun harus dimandikan, setidaknya sepekan dua hingga tiga kali. “Kalau setiap harinya cukup dengan dilap memakai tisu basah untuk menjaga kebersihan musang,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya