SOLOPOS.COM - MEMPESONA -- Keindahan alam Waduk Cengklik, Boyolali, menjadikannya kawasan wisata air yang menarik dikunjungi. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

MENGGODA -- Pecel Wader khas Waduk Cengklik, Boyolali, yang asyik dinikmati seraya berwisata. (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

(Solopos.com) – Kurang lengkap rasanya menyambangi Waduk Cengklik, Boyolali, tanpa menikmati pecel wader. Semenjak periode 1990-an makanan ini secara tidak langsung telah didaulat menjadi ikon kuliner di kawasan wisata waduk tersebut. Hampir semua warung makan yang berjejer di pinggiran waduk menyediakan menu ini. Meskipun mereka juga menjual makanan-makanan lain seperti soto, tetapi pecel wader tetap menjadi incaran utama para pembeli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cita rasa pecel di pinggiran Waduk Cengklik ini sebenarnya tak jauh beda dengan di tempat lain. Yang membuat beda adalah lauk pendampingnya, yaitu wader. Ciri khas ikan wader di kawasan Waduk Cengklik ini adalah kerenyahannya. Alhasil, wader yang disajikan bisa dimakan sekalian dengan duri-duri di dalamnya.

“Biasanya orang ke sini pasti carinya pecel wader. Kalau wadernya pas tidak ada, mereka seringnya tidak jadi beli. Jadi kalau tidak punya stok wader sama saja tidak jualan,” tutur salah seorang pemilik warung di pinggiran Waduk Cengklik yang menyediakan menu pecel wader, Siti Naimah.

Siti menuturkan para pembeli selalu meminta wader digoreng garing. Jika kondisi ikannya masih agak basah, biasanya minta digoreng lagi. Pembeli yang menjadi langganan di warung miliknya mayoritas berasal dari Solo dan daerah-daerah lain seperti Klaten dan Semarang.

MEMPESONA -- Keindahan alam Waduk Cengklik, Boyolali, menjadikannya kawasan wisata air yang menarik dikunjungi. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Daya tarik lain dari kuliner khas Waduk Cengklik ini adalah harganya yang ramah di kantong. Satu porsi pecel wader hanya dibanderol senilai Rp 6.000. Jika ditambah es teh atau es jeruk, pembeli hanya perlu merogoh kocek Rp 8.000. Tak heran, makanan ini disukai oleh para pegawai hingga anak sekolah. Belum lagi ditambah suasana yang nyaman dan tenang di pinggiran waduk. Cocok untuk bersantai melepas lelah atau menyegarkan pikiran.

“Biasanya ada rombongan orang yang bersepeda mampir ke sini. Kalau Sabtu dan Minggu biasanya ramai, kalau hari biasa memang agak sepi. Yang membuat pembeli merasa nyaman adalah suasana pendukungnya. Di sekitar waduk ini udaranya sejuk, jadi nikmat sekali kalau makan di sini bersama teman-teman atau keluarga,” beber Siti, yang mulai berjualan pecel wader sejak 2002 itu.

Yus Mei Sawitri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya