Pecahkan Rekor, Pemkab Wonogiri Gelar Pentas Campursari 100 Jam

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI</strong> — Pemerintah Kabupaten <a title="Duh, Ada Pejabat Pemkab Wonogiri Diduga Langgar Aturan Pilgub" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180403/495/907697/duh-ada-pejabat-pemkab-wonogiri-diduga-langgar-aturan-pilgub">(Pemkab) Wonogiri </a>&nbsp;akan menggelar pentas campursari selama 100 jam di Alun-Alun Giri Krida Bakti, mulai Sabtu (29/4/2018) pukul 19.30 WIB hingga Rabu (2/5/2018) pukul 24.00 WIB.</p><p>Pentas itu untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) yang sebelumnya dicetak Gunung Kidul, DIY, yang menggelar acara serupa selama 90 jam. Kegiatan itu bagian dari rangkaian acara Hari Jadi ke-277 Wonogiri yang diperingati setiap 19 Mei.</p><p>Pemkab Wonogiri menggandeng lembaga pelaksana kegiatan atau <em>event organizer</em> (EO) Panata dari Jakarta untuk acara tersebut. Pengelola EO Panata, Sastro Harjanto, saat ditemui <em>Solopos.com</em> seusai mengikuti rapat persiapan kegiatan peringatan hari jadi di Ruang Kayangan Sekretariat Daerah (Setda) <a title="PT Aqua Farm Ditegur Bupati Wonogiri karena Lalaikan CSR" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180418/495/911232/pt-aqua-farm-ditegur-bupati-wonogiri-karena-lalaikan-csr">Wonogiri</a>, Senin (23/4/2018), mengatakan pentas campursari akan melibatkan 40 grup lokal dan daerah lain, seperti Karanganyar dan Gunung Kidul.</p><p>Satu grup pentas selama dua hingga tiga jam sesuai kondisi. Satu grup menyanyikan lebih kurang delapan lagu. Lagu yang dinyanyikan penyanyi dalam satu grup harus berbeda. Namun, grup yang satu bisa saja menyanyikan lagu yang sama dengan grup lainnya.</p><p>Dengan estimasi tersebut berarti seluruh grup akan membawakan lebih kurang 320 lagu campursari. "Panggung alun-alun akan dibagi dua, masing-masing bagian dilengkapi seperangkat alat musik campursari lengkap. Pembagian itu untuk memudahkan pergantian grup satu dengan dengan grup lain,&rdquo; kata Sastro.</p><p>Dia melanjutkan pentas hanya akan berhenti saat jeda selama 30 menit untuk salat dengan pembagian 15 menit sebelum azan dan 15 menit setelah azan dari Masjid Agung At Taqwa. Sebelum azan akan ada petugas yang berkomunikasi dengan takmir masjid.</p><p>Selain jeda itu pentas tidak boleh berhenti meski dini hari atau tidak ada penonton. Nyanyian dan iringan musik boleh berhenti sekitar dua hingga tiga menit saat pergantian lagu. Kekosongan saat peralihan lagu akan diisi pembawa acara yang menyampaikan promosi daerah, seperti mengenai potensi-potensi wisata, produk lokal, dan sebagainya.</p><p>&ldquo;Acara akan dibuka <a title="Bupati Wonogiri Ingin Sediakan Layanan OSS" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180407/495/908726/bupati-wonogiri-ingin-sediakan-layanan-oss">Bupati [Joko Sutopo] </a>&nbsp;dan ditutup dengan penyerahan piagam Muri,&rdquo; ulas Sastro.</p><p>Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Suharno, mengatakan Peringatan Hari Jadi Wonogiri tahun ini ada beberapa hal yang berbeda. Selain pemecahan rekor Muri akan digelar sejumlah acara bernuansa islami mengingat hari jadi bertepatan dengan Ramadan.</p><p>Kegiatan seperti pengajian akbar di alun-alun dengan menghadirkan Emha Ainun Najib, 4 Mei malam; festival musik islami, 12 Mei malam; semaan Alquran dan khataman Alquran, 16 Mei. &ldquo;Pawai budaya yang biasanya digelar setiap peringatan hari jadi diundur pada 17 Agustus bersamaan dengan Peringatan Hari Kemerdekaan. Itu karena pawai tidak memungkinkan digelar saat Ramadan,&rdquo; kata Sekda.</p><p>Selain itu, lanjut dia, akan ada kegiatan sosial dengan operasi gondok gratis bagi penderita dari keluarga miskin, pembagian sarung dan mukena bagi santri pondok pesantren, dan pembagian bahan pangan.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi