Solopos.com, MAGELANG — Tim Balai Konservasi Borobudur (BKB) dalam ekskavasi di lahan pembangunan “sky walk”, penghubung Candi Mendut menuju Pawon, di Bojong, Kabupaten Magelang, menemukan pecahan tembikar yang diduga peninggalan Mataram Kuno.
Pamong Budaya Ahli Madya BKB, Yudi Suhartono, seperti dikutip Antara, Rabu (25/8/2021), mengatakan ekskavasi yang dilakukan pada Mei dan Juli 2021 tersebut, menindaklanjuti temuan dalam penggalian di Sendang (seberang sungai) sebelumnya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sky walk merupakan proyek kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Nantinya, wisatawan bisa berjalan melewati sky walk dari Candi Mendut, Pawon, hingga Borobudur.
Baca Juga : Asap Pembakaran Limbah RSUD Kudus Diprotes Warga
Ia menuturkan ekskavasi di Bojong membuka tiga lubang dengan kedalaman 1,2 meter tersebut menemukan tiga bata kuno dan susunan batu yang teratur. Di lubang berikutnya ditemukan pecahan tembikar berhiaskan geometris dengan teknik cukil.
“Di lubang kedua menemukan sekitar 80 pecahan tembikar. Pecahan tembikar itu dari tanah liat yang dibakar, kami menemukan hiasan geometris, garis-garis dengan teknik cukil,” katanya.
Ia menyampaikan berdasarkan sumber yang ada menunjukkan temuan pecahan tembikar dengan hiasan geometris menggunakan teknik cukil tersebut satu masa dengan Candi Borobudur pada zaman Mataram Kuno, abad VIII hingga X Masehi.
Baca Juga : Pemkab Kudus Akhirnya Izinkan Objek Wisata Buka Terbatas
Yudi menuturkan temuan pecahan tembikar dan susunan batuan yang teratur tersebut, kemungkinan terkait dengan temuan sebelumnya di Sendang, bahwa kemungkinan pada masa lalu ada kehidupan manusia di lokasi tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
