Rabu, 28 Desember 2011 - 06:59 WIB

Pecah kongsi

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

internet

[SPFM], Tahun ini, dua wakil kepala daerah mengundurkan diri. Setelah Wakil Bupati Garut Diky Chandra, menyusul Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Keduanya mewakili ketidakharmonisan hubungan kepala daerah di Indonesia.

Advertisement

Prijanto yang berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memenangkan Pemilukada Gubernur DKI Jakarta Tahun 2007. Keduanya unggul dengan 57,87 persen suara saat itu. Tapi kemesraan tampaknya tak bertahan lama. Sejak dua tahun lalu, Prijanto telah memiliki keinginan untuk mengundurkan diri dari kursi jabatannya.

Mundurnya Prijanto dari kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta mewakili gambaran hubungan pasangan kepala daerah di Indonesia. Grafis data kementerian dalam negeri menunjukkan, 94 persen pasangan kepala daerah pecah kongsi menjelang Pilkada 2010 dan 2011. Hanya enam persen yang tetap berpasangan pada Pilkada berikutnya.

Nah, menurut Anda, mengapa sebagian hubungan kepala daerah dan wakilnya tak hormonis?  Jika terus menerus tak harmonis perlukah jabatan wakil kepala daerah dihapus, sehingga dalam pemilihan kepala daerah mendatang hanya memilih kepala daerah saja?

Advertisement

Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Rabu  (28/12) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/liputan6.com/ary]

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif