SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

internet

[SPFM], Tahun ini, dua wakil kepala daerah mengundurkan diri. Setelah Wakil Bupati Garut Diky Chandra, menyusul Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto. Keduanya mewakili ketidakharmonisan hubungan kepala daerah di Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Prijanto yang berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memenangkan Pemilukada Gubernur DKI Jakarta Tahun 2007. Keduanya unggul dengan 57,87 persen suara saat itu. Tapi kemesraan tampaknya tak bertahan lama. Sejak dua tahun lalu, Prijanto telah memiliki keinginan untuk mengundurkan diri dari kursi jabatannya.

Mundurnya Prijanto dari kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta mewakili gambaran hubungan pasangan kepala daerah di Indonesia. Grafis data kementerian dalam negeri menunjukkan, 94 persen pasangan kepala daerah pecah kongsi menjelang Pilkada 2010 dan 2011. Hanya enam persen yang tetap berpasangan pada Pilkada berikutnya.

Nah, menurut Anda, mengapa sebagian hubungan kepala daerah dan wakilnya tak hormonis?  Jika terus menerus tak harmonis perlukah jabatan wakil kepala daerah dihapus, sehingga dalam pemilihan kepala daerah mendatang hanya memilih kepala daerah saja?

Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Rabu  (28/12) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/liputan6.com/ary]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya