SOLOPOS.COM - Suasana apel siaga PDIP yang dipimping Ketua DPC PDIP SUkoharjo, Wardoyo Wijaya, di Stadion Gelora Merdeka, Jombor, Minggu (5/2/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

PDIP Sukoharjo membantah melibatkan guru dalam apel siaga Minggu (5/2/2017).

Solopos.com, SUKOHARJO — Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP), Sukoharjo, Wawan Pribadi,  membantah melibatkan guru dalam apel siaga, Minggu (5/2/2017) pagi atau pun kegiatan kepartaian lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, Wawan mengatakan dalam rapat internal kepanitiaan tidak ada materi pembahasan mobilisasi guru. Pernyataan Sekretaris DPC PDIP Sukoharjo itu disampaikan kepada wartawan di Gedung DPRD Sukoharjo, Senin (6/2/2017).

Wawan bercerita di rapat-rapat internal kepanitiaan tidak pernah membahas guru dilibatkan dalam apel siaga Setia Megawati Setia NKRI. “Rapat internal melibatkan struktural partai mulai pengurus DPC, anggota Fraksi PDIP, pimpinan anak cabang, pengurus ranting, pengurus anak ranting, badan dan sayap partai, serta departemen wanita, tidak membahas soal guru, justru membahas kader-kader PDIP,” ujar dia.

Lebih lanjut, Wawan mengatakan panitia tidak pernah meminta pihak lain atau guru hadir di acara apel siaga kader PDIP. Namun, apabila ada pihak lain yang hadir panitia tidak bisa menolak karena pihak lain mungkin senang terhadap kegiatan PDIP.

“Yang jelas, kami [PDIP] tak pernah melibatkan guru dan di acara apel siaga kami menerima siapa saja yang hadir. Semua peserta apel kemarin [Minggu] kader PDIP dan satgas partai, tidak ada warga lain,” katanya.

Wawan yang juga Ketua Komisi D DPRD Sukoharjo menilai kedatangan pihak lain mungkin terjadi karena ingin mendapatkan hadiah atau doorprize yang disediakan panitia. Untuk diketahui, panitia apel siaga PDIP menyediakan empat sepeda motor dan 60 sepeda angin untuk warga yang hadir.

Empat sepeda motor masing-masing didapatkan anggota satgas PDIP Kecamatan Sukoharjo Muridi Marjono, kemudian Susanto dari Kartasura, Purwadi asal Grogol, dan Sunarto asal Mojolaban. Sedangkan 60 sepeda angin yang lain diperoleh kader dari 12 kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya