SOLOPOS.COM - Ketua PAC Ngrampal Slamet Mulyono (kiri) berorasi dihadapan massa kader PDIP di halaman Kantor DPC PDIP Sragen, Selasa (3/5/2016). Mereka menuntut DPD PDIP Jateng mengadili aktor intelektual atas aksi penyegelan kantor DPC PDIP Sragen. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

PDIP Sragen, kader dari berbagai PAC PDIP Sragen berdemo di kantor DPC PDIP Sragen.

Solopos.com, SRAGEN–Puluhan kader dari berbagai Pimpinan Anak Cabang (PAC) mendatangi Kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen di Sragen Wetan, Sragen, Selasa (3/5/2016). Aksi damai yang dikoordinasi Ketua PAC Sidoharjo Muh. Husnul Aziz dan Ketua PAC Ngrampal Slamet Mulyono menuntut DPD PDIP Jateng segera mengadili orang-orang dan dalang aksi penyegelan Kantor DPC, 21 Maret lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka mendatangi kantor DPC dengan membawa spanduk bertulisan desakan kepada DPD PDIP Jateng untuk memberi sanksi berat atau memecat dalang aksi penyegelan kantor DPC. Kedatangan mereka diterima Sekretaris DPC PDIP Sragen Sugiyamto didampingi legislator PDIP, Sutimin Keling, dan Joko Setiawan.

Ketua PAC Ngrampal, Slamet Mulyono, menyampaikan deadlock empat PAC yang menjadi alasan penyegelan kantor DPC itu tidak masuk akal. Dia menyatakan kepengurusan keempat PAC, yakni PAC Ngrampal, Gemolong, Kedawung, dan Sidoharjo sudah selesai dan tidak deadlock. Slamet membuktikan pernyataannya dengan menunjukkan dua lembar surat undangan klarifikasi dari DPC PDIP Sragen dan DPD PDIP Jateng.

“Kami resmi diundang DPD PDIP Jateng sebagai pengurus PAC. Yang menyatakan deadlock itu harusnya lebih paham daripada kami. Pokoknya, siapa pun orang-orang yang terlibat dan aktor intelektual di balik penyegelan kantor DPC PDIP Sragen harus ditindak tegas sampai ke pemecatan,” ujar dia dalam orasinya.

Ketua PAC Sidoharjo, Muh. Husnul Aziz, menambahkan keempat PAC yang dituding deadlock ternyata juga diundang dalam rapat kerja daerah (rakerda) pada 8 Februari lalu. Aziz, sapaan akrabnya, juga menuntut dan mendorong DPD segera mengadili dalang dan orang-orang yang terlibat dalam penyegelan kantor DPC secepatnya.

“DPD tidak usah menunggu lama-lama. Segera ada kepastian sanksi atas dalang dan orang-orang yang terlibat dalam aksi penyegelan kantor DPC. Setelah segera ada penunjukan Ketua DPC PDIP Sragen definitif. Kami akan mengajukan konsep dan program kepada siapa pun ketua DPC yang ditunjuk. Konsep dan program itu untuk kepentingan membesarkan partai dan memperhatikan Ranting/Anak Ranting,” katanya.

Kalau ketua baru nanti tidak mau memperhatikan konsep dan program yang ditawarkan PAC, kata Aziz, lebih baik ketua baru itu mundur daripada didemo PAC. Aspirasi mereka ditanggapi dingin Sekretaris DPC PDIP Sragen, Sugiyamto.
Dia meminta para kader PDIP bersabar menunggu keputusan DPD PDIP Jateng. “Proses klarifikasi sudah berjalan dan tahapan-tahapan lainnya juga masih proses. Sanksi apa pun yang diberikan DPD, teman-teman harus sabar. Partai punya mekanisme dan aturan. Mohon sabar tidak perlu unjuk rasa. Apa pun keputusan DPD, kami akan patuh,” tutur dia.

Sugiyamto mengajak para kader partai untuk fokus pada agenda partai seperti musyawarah ranting (musran). Dia menyampaikan ada 1-2 Ranting yang sudah memulai musran. Dia menekankan agenda partai ke depan lebih penting. “DPD tinggal menggelar pleno untuk menentukan kesimpulan atas hasil klarifikasi dan tahapan lainnya. Saya kira DPD sudah tahu nama-nama yang akan diberi sanksi,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya