SOLOPOS.COM - Massa dari PDIP Sragen menyegel Kantor DPC PDIP Sragen, Senin (21/3/2016). Mereka mendesak DPD PDIP Provinsi Jawa Tengah dan DPP segera turun tangan untuk mengatasi masalah internal yang dihadapai PDIP Sragen. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

PDIP Sragen diwarnai gejolak saat sejumlah orang menggerebek dan menyegel kantor DPC belum lama ini.

Solopos.com, SRAGEN — DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan dan DPD PDIP Jateng didesak turun tangan dan menindak tegas kader-kader partai yang memperkeruh kondusivitas partai. Kader-kader yang dimaksud kader yang hanya mencari makan dan kedudukan (kekuasaan) di partai semata serta mengambinghitamkan kader lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Desakan itu disampaikan mantan Sekretaris DPC PDIP Sragen periode 2001-2006, Herry Sanyoto, kepada solopos.com, Selasa (22/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Herry geram dengan ulah kader-kader partai berlambang banteng moncong putih yang tidak tahu diri. Mereka yang mengambinghitamkan kader lain, kata Herry, sebenarnya hanya manuver untuk menutupi kekurangan atau kesalahan mereka sendiri.

“Buktinya, orang-orang yang diberi kesempatan beberapa kali untuk mengurus partai tetapi tidak paham cara mengelola partai yang baik. Indikasi itu terlihat dengan merosotnya perolehan kursi di DPRD Sragen dari 22 kursi pada 2004 menjadi 11 kursi pada 2014 dan gagalnya dua kali pilkada [pemilihan kepala daerah],” ujar Herry.

Herry berpendapat mereka tahunya hanya cari makan dan kekuasaan lewat partai. Dia menyatakan mereka tidak berusaha membesarkan partai. Kekalahan pilkada 2015, bagi Herry, tidak perlu menunggu evaluasi dari DPP tetapi harus instropeksi diri masing-masing.

“Sudahkah kita sungguh-sungguh membela partai? Apa yang kita perbuat untuk partai?” tutur dia.

Herry meminta DPP agar menindak tegas orang-orang yang memperkeruh kondisi PDIP Sragen. Kader-kader yang telah duduk di pengurus DPC untuk mengelola partai, kata dia, harus dievaluasi karena mereka tidak bisa membesarkan partai tetapi mengarah pada semakin hancurnya partai.

Terpisah, mantan Ketua DPC PDIP Sragen, Bambang Samekto, enggan berkomentar soal kisruh di PDIP. Dia mengaku akan diunang DPP untuk dimintai informasi terkait dengan perkembangan PDIP Sragen. “Saya tidak komentar dulu. Tunggu saja dari Jakarta,” kata Totok, sapaan akrabnya, saat ditemui solopos.com di ruang kerjanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya