SOLOPOS.COM - Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto tengah memberikan pidato politik saat Peringatan Hari Lahir Pancasila di kantor Sekretariat DPC PDIP Karanganyar, Rabu (1/6) malam. (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

Karanganyar (Solopos.com) – Jajaran pengurus dan kader PDIP Karanganyar terus merapatkan barisan menuju Pilkada 2013 mendatang. Segenap pengurus dan anggota partai berlambang banteng bermoncong putih itu diingatkan agar siap habis-habisan bertarung memenangi Pilkada.

HARI LAHIR PANCASILA -- Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto tengah memberikan pidato politik saat acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Sekretariat DPC PDIP Karanganyar, Rabu (1/6) malam. (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini diingatkan oleh Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul saat memberikan pidato politik dalam peringatan Bulan Bung Karno 2011 di kantor Sekretariat DPC PDIP Karanganyar, Rabu (1/6) malam.

“Seluruh kader harus bersatu dan bekerja sebaik-baiknya untuk kemenangan Pilkada nanti,” tegasnya. Menurut Bambang Pacul, kekalahan yang terjadi di Wonogiri dan Sragen jangan sampai terulang di Karanganyar. Seluruh kader harus bersama-sama memenangkan partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Dia menerangkan kalah dan menangnya dalam pertarungan Pilkada ada beberapa faktor yang mempengaruhi di antaranya karakter pasangan calon yang diusung, kinerja partai secara menyeluruh serta strategi yang dipakai.

“Meski Pilkada Karanganyar masih 2013, seluruh kader harus mulai all out membesarkan partai. Kader juga harus solid. Kalau semua berjalan, kemenangan sudah dalam genggaman,” ujarnya.

Dalam peringatan Hari Lahirnya Pancasila tersebut, Bambang Pacul juga mengingatkan kepada seluruh kader untuk menanamkan jiwa Pancasila yang merupakan salah satu ajaran Bung Karno. Jiwa pancasila ini harus benar-benar merasuk pada setiap langkah dan tindakan kader PDIP. “Pokoknya saya pesan hati-hati menjaga perilaku. Jangan sampai kader PDIP keluar di koran karena kasus-kasus yang tidak baik,” tambahnya.

Sementara dalam kegiatan tersebut sejumlah seniman kader PDIP menggelar aksi treatrikal dengan mengusung keranda mayat sebagai simbol lunturnya ajaran Bung Karno dan simbol matinya Pancasila di negeri ini. Sehingga setiap eleman bangsa harus mampu menjadi pelopor dari kebangkitan Pancasila dan bisa tumbuh serta berkembang dalam jiwa rakyat di masa mendatang.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya