SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekjen Golkar Idrus Marham, Nurdin Halid, dan BJ Habibie di pembukaan Munaslub Partai Golkar, Jakarta, Senin (18/12/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A)

PDIP dan Golkar semakin mesra menjelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

Solopos.com, JAKARTA — Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan mantan Presiden BJ Habibie yang juga diikuti oleh Wapres Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, Airlangga Hartarto, dan Puan Maharani dalam acara Tiga Pilar Kebangsaan di Serpong pekan lalu kian menunjukkan kedekatan antara PDIP dan Partai Golkar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sinyal koalisi antara kedua partai besar tersebut pun menyeruak ke permukaan menjelang Pilkada Serentak 2018, termasuk Pilkada Jabar. Sebelumnya, sempat beredar spekulasi pertemuan para tokoh partai bersama Presiden itu akan mengarah pada Pilpres 2019.

Kedekatan kedua partai pemenang pemilu 2014 itu diakui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia mengatakan bahwa dirinya bersama politikus PDIP Utut Adianto ditugaskan pimpinan partai untuk bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto guna membahas hal tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Hasto pun mengakui komunikasi antara PDIP dengan Golkar semakin intensif. Tidak hanya dengan Airlangga atau tingkat pusat, tapi juga di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

“Memang ada semangat bagi PDIP dan Golkar di bawah kepemimpinan Bapak Airlangga Hartarto untuk sama-sama bergandengan tangan,” ujarnya. Baca juga: Golkar Dekati PKB, Dukungan Ridwan Kamil Dipreteli?

Meski demikian, Hasto masih belum bisa mengungkapkan siapa sosok yang akan diusung untuk Pilkada Jabar. Akan tetapi, dia tidak membantah sedang melirik Wakalemdikpol Irjen Anton Charliyan sebagai bakal calon potensial.

“Pak Anton kami lihat track record-nya cukup positif. Tapi saat bersamaan kami melihat sosok lain seperti Abdi Yuhana [Sekretaris DPD PDIP Jabar] itu juga memiliki catatan yang positif dalam membangun partai,” ujarnya. Baca juga: Ingin Dekati Golkar, PDIP Enggan Dukung Ridwan Kamil.

Tidak hanya itu, ada pula sederet nama dari internal PDIP yang potensial seperti Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanuddin, Puti Guntur, dan Bupati Majalengka Sutrisno.

“Bagi PDIP pengkaderan memang sangat penting, menjadi parpol itu harus mendorong kader-kader internal partai. Tapi partai juga membuka diri terhadap proses kepemimpinan di luar mesin partai,” ujarnya.

Hasto juga mengapresiasi positif nama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi jika nantinya benar dicalonkan Partai Golkar. Hanya saja keputusan pihaknya terkait Pilkada Jabar baru akan resmi diumumkan pada Januari mendatang.

Sebelumnya, PDIP telah memastikan tidak mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil karena tidak mengikuti penjaringan sejak awal. Golkar pun telah mencabut dukungannya dari Ridwan Kamil dan cenderung mengarahkan dukungannya kepada Dedi Mluyadi.

Lalu, apakah Dedi Mulyadi akan menjadi titik temu di antara kedua partai pada Pilkada Jabar? Hal itu juga belum jelas. Yang jelas, Golkar mendekati parpol-parpol pendukung Jokowi-JK yang sebelumnya mendukung Ridwan Kamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya