SOLOPOS.COM - Ilustrasi kader PDIP (JIBI/solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Boyolali menargetkan meraup suara 80% dalam ajang Pilkada 2020. Pada Pilkada sebelumnya pasangan Seno Samodro–M. Said mendapatkan 69% suara.

Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto, mengatakan pada Pilkada 2020 mendatang menargetkan mendapatkan 80% suara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan DPC PDIP Boyolali mengajukan dua pasangan nama sebagai calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) pada Pilkada 2020.

“Untuk saat ini DPP PDIP belum mengeluarkan hasil rekomendasi nama nama bakal calon yang diusulkan DPC PDIP Boyolali. Kita belum tahu, kapan rekomendasi itu akan turun. Insyaallah dalam waktu dekat ini. Awalnya nama nama bakal calon yang rekomendasi DPP PDIP akan diumumkan pada 10 Januari lalu, namun hingga saat ini belum diumumkan karena segala pertimbangan,” kata Ketua DPC PDIP Boyolali, saat ditemui , di ruang kerjanya, Selasa (14/1/2020).

DPC PDIP mengusulkan dua nama bakal calon yakni M. Said Hidayat-Wahyu Irawan alias Iwan serta Iwan-Marsono ke DPP.

”Kami mengusulkan tiga nama, tapi nanti DPP akan menurunkan dua nama saja sebagai calon bupati dan wakil bupati. Untuk di Jawa Tengah yang berpotensi mengusulkan calon tunggal yakni Kabupaten Boyolali, Wonogiri, Kota Semarang, dan Grobogan. Harapannya ketiga nama yang diusulkan DPC PDIP akan segera diumumkan,” kata dia.

Ia mengatakan meski bakal calon yang diusung PDIP akan melawan bumbung kosong, dirinya tidak bisa diam saja. DPC Boyolali akan tetap melakukan sosialisasi di seluruh wilayah di Boyolali.

“Walaupun melawan bumbung kosong, kita tidak bisa tenang begitu saja. Kami harus melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat agar datang ke tempat pemungutan suara [TPS] untuk mencoblos pasangan yang diusungnya,” kata dia.

Saat ini Partai Golongan Karya (Golkar) sudah memutuskan untuk berkoalisi dengan PDIP Boyolali untuk mengusung pasangan yang diusung. Selain itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah ada obrolan karena sudah diperintah dewan pimpinan wilayah (DPW) dan DPC PKB untuk berkomunikasi dengan DPC PDIP.

”Tadi sudah ada rasan–rasan untuk PKB agar berkomunikasi dengan kami [DPC PDIP]. Kita tunggu saja gimana kedepannya. Nantinya kita akan buatkan mapping [peta] perolehan suara dari Partai Golkar, PKB dan PDIP. Hasilnya bisa kita jadikan bahan evaluasi,” kata dia.

Terkait target suara 80%, pihaknya optimis mampu meraihnya. Dengan berkaca hasil pemilu legislatif (Pileg) lalu, maka suara disetujui terdongkrak.

“PDIP meraih 35 kursi, Golkar 4 kursi dan PKB 2 kursi. Kalau berkaca pada hasil pileg, suara itu kan tinggal digabungkan saja. Mana potensi merah [PDIP], lalu potensi kuning [Golkar] dan hijau [PKB]. Nanti bisa dilihat kontribusi suara dari kuning dan hijau tersebut. “ ujarnya.

Maling Kambing Terekam CCTV saat Beraksi di Sambi Boyolali

Saat dimintai konfirmasi, Ketua DPC PKB Supadi mengatakan hingga kini belum memutuskan untuk mendukung bakal calon yang diusung PDIP Boyolali.

“Kami masih menunggu keputusan dari DPP dan DPW. Saya tidak tahu kapan keputusan itu turun,” ujarnya.

Ia berharap Partai Golkar membatalkan sikapnya yang berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada 2020.

”Harapannya, Partai Golkar membatalkan sikapnya untuk mendukung bakal calon yang diusung PDIP,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya