SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali menegaskan sikapnya sebagai oposisi pemerintah. Jika ada kader PDIP yang masuk kabinet, partai akan segera merekomendasikan sanksi.

“Kalau ada kader PDIP yang jadi menteri, yah tentu akan ditindak tegas, diberi sanksi organisasi, atau secara sportif keluar dari partai,” ujar Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, Jumat (4/3/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada banyak alasan mengapa PDIP harus menindak tegas kadernya yang masuk dalam pemerintahan. Pertama, sikap oposisi ini merupakan hasil keputusan kongres PDIP. “Jadi oposisi itu keputusan tertinggi partai yang diambil dari hasil kongres,” tegas Ara, demikian Maruarar disapa.

Yang kedua, dari pengalaman kunjungan ke daerah-daerah bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ara melihat sikap grass root yang ingin tetap menjadi oposisi. “Kata Ibu (Mega), kita yang muda harus bisa mendengar aspirasi rakyat dengan cara turun ke bawah,” papar Ara.

Yang terakhir, sikap pemerintah dengan PDIP dalam mengelola pemerintahan, sangat jauh berbeda. PDIP, lanjut Ara, menolak kenaikan BBM dan tarif listrik. PDIP juga menolak impor beras. Partai ini juga tak menyetujui cara penanganan pemerintah terhadap aksi brutal massa.

“Ideologi kita dengan pemerintah berbeda,” tegasnya.

Ara berharap sikap ini dipahami kader PDIP dengan baik. Ia juga berharap ketegasan menjadi oposisi tak hanya diwujudkan melalui pernyataan. “Tapi lewat sikap, harus satu pikiran dan tindakan,” ucap Ara.

(dtc/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya