SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Denpasar – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  Megawati Soekarnoputri mengakui bahwa partainya dihadapkan pada ujian sejarah yang tidak mudah. Partai disodorkan pada suatu pilihan pragmatis antara pilihan koalisi dan oposisi.

“Saya perlu tegaskan cita-cita yang melekat pada partai kita jauh lebih besar dari sekedar kursi di parlemen atau sejumlah menteri ataupun juga sampai melangkah ke istana,” ujarnya dalam pidato pembukaan Kongres III di Hotel Inna Grand Bali, Selasa (6/4).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Putri Bung Karno ini kembali menegaskan bahwa sebagai partai ideologis, posisi PDIP sangat jelas. “Tidak akan pernah jadi bagian kekuasaan yang tidak berpihak pada wong cilik, apalagi dari sudut ketatanegaraan yang dianut, diskursus oposisi-koalisi tidak patut diperdebatkan. Kita tidak harus terjebak,” ujarnya.

Namun, Mega menambahkan meskipun begitu tidak berarti PDIP anti kekuasaan. Tapi sikap ini menegaskan jika suatu saat PDIP harus memegang tampuk pemerintahan, hal itu terjadi karena kehendak rakyat. Sebaliknya Jika rakyat menginginkan sebagai penyeimbang untuk check n balance bisa berjalan juga atas kehedak rakyat.

Mega menyayangkan beberapa pemahaman yang meninggalkan inti etis dan ideologis dari politik. Menurutnya tugas utama yang diwariskan pendiri partai adalah mensejahterakan rakyat yang lebih utama dari bagi-bagi kekuasaan.

Ia yakin dalam kegotongroyongan masa depan PDIP akan menemukan puncak keemasan. “Karenanya sebagai kader kita harus berbangga bukan karena bersekutu dengan kekuasaan tapi ketika kita bersama-sama menangis dan tertawa dengan rakyat.”

Tempointeraktif/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya