SOLOPOS.COM - Ketua DPD PDIP Jateng 2015-2020, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

PDI Perjuangan Jateng mengancam akan menjatuhkan sanksi bagi kader yang melakukan demonstrasi dan beritanya masuk koran.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ketua DPD PDIP Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto melarang kader partainya melakukan demonstrasi menentang kebijakan partai secara terbuka, terlebih lagi jika berita yang diikuti kader PDIP itu dimuat media massa.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Kalau sampai demonstrasi kemudian muncul di koran [media massa], akan merugikan partai, karena suara pada pemilu akan turun. Saya melarang kader demonstrasi. Ini perintah DPD!” kata Bambang Wuryanto saat halalbihalal keluarga besar PDI Perjuangan Jateng di Panti Marhaen, Semarang, Rabu (20/7/2016).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi dan para kepala daerah lain di Jateng yang berbasiskan PDIP. Tampak pula Ketua DPP PDI Perjuangan Utut Adianto dan kader partai dari kabupaten maupun kota di Jateng.

Bambang Pacul—nama keren Bambang Wuryanto—dalam kesempatan itu secara khusus meminta kepada kader partai dari DPC PDI Perjuangan Sragen dan Brebes agar tidak lagi melakukan demonstrasi. Menurutnya, apabila masih ada kader PDI Perjuangan yang nekat melakukan demonstrasi secara terbuka, dia menegaskan, maka akan dikenai sanksi tegas.

“Saya akan memberikan sanksi karena telah melanggar perintah DPD,” tegas anggota DPR ini.

Menurut Bambang, terjadinya demonstrasi itu karena kader partai politiknya masih banyak yang baper alias terbawah perasaan, sehingga senantiasa merasa iri hati melihat orang lain maju. Karena baper, sambung dia, senangnya rasan-rasan terhadap keberhasilan orang lain dan mudah merasa sakit hati ketika ruang politik mereka merasa diintervensi.

“Buper ini harus dihilangkan karena jika terus dibiarkan dikhawatirkan mampu memudarkan soliditas partai,” tuturnya.

Demi mengilangkan buper, Bambang memberikan solusi dengan berkomunikasi. Apabila ada kader PDIP Perjuangan yang merasa tidak senang dengan kader lainnya, Bambang menyarankan rasa itu tak hanya dipendam melainkan dikomunikasikan. “Semisal tidak senang dengan saya, telepon saja saya tanyakan permasalahan. Kuncinya komunikasi,” sambungnya.

Halalbihalal yang mengundang seluruh DPC PDI Perjuangan dan kader partai di legislatif maupun eksekutif itu, menurut Bambang juga merupakan salah satu cara yang diharapkannya mampu mengilangkan baper para kader partainya. “Setelah bersalaman saling memaafkan, maka tidak ada lagi kader partai yang baper. Klir,” tandasnya.

Bendahara DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng menambahkan dengan  adanya tatap muka secara langsung maka mereka yang masih baper akan merasa segan sendiri. “Melalui halalbihalal harapan kami hubungan kekeluargaan bisa lebih erat, sehingga kalau ada kader yang masih bermusuhan merasa segan,” ujar Agustina Wilujeng.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya