SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

Air PDAM Solo yang mengaliri wilayah Tegal Kuniran, Jebres dikeluhkan warga.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah warga Kampung Tegal Kuniran, Kelurahan Jebres, Jebres mengeluhkan buruknya kualitas air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo. Selama bertahun-tahun, air PDAM yang mengalir di wilayah itu seringkali keruh dan terkadang bau.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang warga RT 002 /RW 026, Hari, mengatakan warga Tegal Kuniran hampir sebagian besar tidak berani memanfaatkan air PDAM untuk minum. Kondisi air yang keruh alasan warga tidak mengkonsumsi air itu.
“Saya terpaksa harus membeli air galon untuk minum dan memasak nasi. Warga takut terkena diare jika mengkonsumsi air PDAM yang keruh,” ujar Hari saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu (18/9/2016).

Hari mengatakan keruhnya air PDAM di wilayah Tegal Kuniran sudah berlangsung sekitar tiga sampai empat tahun. Warga sekarang jarang memanfaatkan air PDAM dan memilih membuat sumur dalam sendiri untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK).

“Saya sudah hampir setahun tidak memanfaatkan air PDAM. Air PDAM hanya digunakan untuk mencuci mobil atau sepeda motor karena airnya keruh,” kata dia.

Menurut dia, keruhnya air sudah pernah disampaikan ke PDAM. Petugas mengecek langsung ke lapangan kondisi air milik warga. Setelah di cek air menjadi bersih, tetapi hanya bertahan sehari setelah itu air kembali keruh.
“Kami sudah bosan melaporkan keruhnya air di Tegal Kuniran, hingga akhirnya memilih tidak memanfaatkan air PDAM sampai sekarang,” kata dia.

Keruhnya air PDAM, lanjut dia, bertambah parah terutama pada saat turun hujan. Air berwarna coklat bercampur pasir. Ia berharap Pemkot segera mencari sulusi persoalan buruknya kualitas air PDAM di wilayah Tegal Kuniran.

Keluhan sama juga dirasakan warga lainnya, Asroni. Menurut dia, kali pertama berlangganan air PDAM agar mempermudah mendapatkan air bersih. Harapan untuk mendapatkan air bersih pupus setelah air PDAM keruh. Sebanyak puluhan kepala keluarga (KK) di Tegal Kuniran memasang saluran air PDAM.

“Membuat sumur dalam untuk mendapatkan air bersih butuhkan biaya besar. Saya dari keluarga miskin terpaksa mengunakan air itu untuk MCK dan terkadang buat minum,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya