SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO--Perusahaan Daerah Air Minum (DPAM) Kota Solo masih mempunyai utang senilai Rp28 miliar dari Bank Dunia tahun ini.

Angka itu setelah diupayakan penghapusan denda dan bunga. Hutang senilai itu berasal dari pinjaman Bank Dunia yang digunakan untuk investasi di Pengging, Kabupaten Boyolali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penjelasan itu disampaikan Dirut PDAM Solo, Singgih Tri Wibowo saat ditemui Solopos.com, Kamis (29/3/2012).

“Nilai awal pinjaman Rp30 miliar. Tapi karena kena bunga membengkak menjadi Rp64 miliar. Sekarang tinggal Rp28 miliar,” katanya.

Singgih mengungkapkan nilai sisa hutang saat ini setelah dikurangi denda dan bunga. Selain itu juga dari pengurangan setelah dilakukan beberapa kali angsuran.  Seperti pada tahun 2010-2011 PDAM mengangsur Rp9 miliar dan Rp12 miliar. Sedangkan hutang Rp30 miliar dari Bank Dunia itu sebelumnya diperoleh melalui Kementeria Pekerjaan Umum (Kemen PU).

“Pengurangan nilai utang menjadi prioritas kedua kami saat ini setelah program memacu laba,” imbuhnya.

Saat ditanya apakah upaya mengurangi utang dan peningkatan laba memecah konsentrasi jajaran PDAM dalam pelayanan pelanggan, Singgih membantahnya. Buktinya, dia menjelaskan PDAM juga getol meningkatkan debit air dari 100 liter/detik menjadi 860/detik.  Di samping itu PDAM juga mulai serius mengurangi persentasi kebocoran air sebesar dua persen tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya