SOLOPOS.COM - Ilustrasi PDAM Kudus. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus siap membantu pembuatan 10.000 titik biopori wilayah setempat. Harapannya, ketersediaan air di dalam tanah bakal terjaga, sekaligus juga bermanfaat untuk mengurangi potensi genangan banjir di daerah berpotensi terjadi genangan banjir.

Menurut Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini di Kudus, Jawa Tengah, Senin (28/10/2019), 10.000 titik biopori tersebut akan dibuat di lahan milik warga yang memang berpotensi bisa menjaga ketersediaan air di dalam tanah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pembuatan 10.000 biopori tersebut, PDAM Kudus akan melibatkan Sahabat Air, yakni kalangan pelajar, masyarakat peduli lingkungan, serta lembaga swadaya masyarakat di Kudus. Personel Sahabat Air itu nantinya sekaligus yang akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait biopori tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain bertujuan untuk mengampanyekan program penyelamatan air, program peduli sosial atau CSR (corporate social responsibility) PDAM Kudus itu juga bertujuan untuk mengurangi genangan banjir di daerah setempat.

"Jangan sampai air terbuang percuma, jika bisa disimpan di dalam perut bumi untuk cadangan ketika musim kemarau tentunya harus ada upaya penyelamatan," ujarnya.

Dengan adanya kampanye tersebut, dia berharap bisa turut menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa kebiasaan membiarkan air terbuang percuma bukanlah kebiasaan yang baik. Jika masih bisa diselamatkan untuk kepentingan cadangan air pada musim kemarau, kata dia, masyarakat tentunya perlu melakukan tindakan penyelamatan air.

Manfaat biopori, katanya, sudah dirasakan oleh masyarakat Salatiga karena ketersediaan airnya cukup stabil. Demikian halnya di sejumlah sumur pompa milik PDAM Kudus yang dilengkapi biopori juga mengalami kestabilan debit air, terutama saat musim kemarau tidak akan kehabisan air.

Lubang biopori yang diharapkan, yakni memiliki kedalaman 1-2 meter dengan diameter 20 cm. Lubang yang dibuat itu kemudian ditimbun dengan sampah organik sehingga bisa menghasilkan kompos.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya