SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/pdamtirtamahakam.com)

Ilustrasi (google/pdamtirtamahakam.com)

SOLO–Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo mengakui kualitas dan kuantitas air menurun drastis selama musim kemarau.  Hal ini seiring kian menyusutnya air Sungai Bengawan Solo sebagai bahan baku utama penyuplai air PDAM.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kaur Instalasi Produksi PDAM Solo Yudi Ariyanto ketika dijumpai Solopos.com di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jurug, Senin (24/9/2012), mengaku menyusutnya air Sungai Bengawan Solo menyebabkan produksi air menurun hingga 20% selama musim kemarau ini. Sehingga berimbas pada pasokan air PDAM hingga ke tingkat pelanggan mengalami penurunan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Termasuk, dia menambahkan persoalan krisis air bersih yang terjadi di wilayah Pucangsawit terjadi karena menurunnya pasokan air dari Sungai Bengawan Solo. “Kami sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik. Tapi memang ini kondisi Sungai Bengawan yang semakin menyusut. Padahal bahan baku utama airnya dari situ,” ujarnya.

Limbah

Dia menjelaskan tingkat elevasi atau ketinggian air sungai mempengaruhi kuantitas yang dihasilkan. Di mana, lanjut dia, pasokan air mengalami penurunan. Sedangkan banyaknya sampah limbah yang dibuang ke aliran sungai mempengaruhi kualitas air seperti air menjadi keruh. Padahal, dia mengatakan pihaknya telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas air.

“Caranya dengan memperbaiki air baku yang akan diolah. Tapi kenyataannya itu banyak masyarakat yang buang sampah ke sungai. Padahal kami hanya bisa menggunakan air sungai sebagai bahan baku,” jelasnya.

Dia juga menyesalkan tidak hanya sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan di aliran sungai. Melainkan limbah pabrik seperti tekstil yang masih dibuang di aliran sungai. Menurutnya, kondisi inilah yang mempengaruhi kualitas air PDAM. Di singgung mengenai kualitas air PDAM yang butek dan berwarna cokelat di Pucangsawit, dia mengatakan hal itu bukan disebabkan pasokan air dari IPA Jurug. Namun kemungkinan disebabkan karena ada kerusakan pada pipa PDAM. IPA Jurug menyuplai kebutuhan air untuk Kentingan, Pucangsawit, Sangkrah dan sebagian wilayah Semanggi.

Warga RT005/RW001 Kelurahan Pucangsawit Larto menuturkan PDAM langsung bergerak cepat mengatasi kelurahan warga tentang kondisi air yang butek dan berwarna cokelat. “Tadi pagi langsung dicek sama petugas PDAM. Sekarang sudah lumayan airnya, tidak seperti kemarin butek sekali,” tuturnya. Sementara Ketua RT005/RW001 Abu Yahmin menuturkan kondisi air PDAM butek dan berwarna cokelat terjadi sejak sebulan terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya