SOLOPOS.COM - Enam siswa dari SD Mutiara Persada berhasil meraih juara dalam lomba Bahasa Mandarin yang diselenggarakan dalam even Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Ketandan, Selasa (7/2/2017).(IST/SD Mutiara Persada)

PBTY XII digelar, sejumlah acara dipersiapkan

Harianjogja.com, JOGJA — Sekolah Mutiara Persada patut berbangga karena enam siswanya berhasil menyabet juara dalam lomba Bahasa Mandarin yang digelar di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) Ketandan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keenam siswa masuk dalam kategori kecil dan kategori besar. Kategori kecil untuk usia TK-SD kelas III, sementara kategori besar untuk SD kelas IV-VI. Untuk kategori kecil berhasil meraih juara 1-3 dan juara harapan 1 dan 2 sementara satu anak kategori besar masuk sebagai juara harapan 3 sekaligus menyandang gelar best costume.

Wakil Kepala Sekolah Mutiara Persada Sri Mulat Andriyani mengatakan, setiap tahun sekolahnya selalu mengikuti perlombaan dan selalu menyabet juara. Siswa yang ditunjuk untuk maju mewakili sekolah dipersiapkan semaksimal mungkin agar dapat tampil dengan baik dalam lomba tersebut.

Persiapan dilakukan sejak pertengahan Januari, tepatnya setelah Sekolah Mutiara Persada menerima undangan dari panitia lomba PBTY. Para laoshi, sebutan guru Bahasa Mandarin, memilih siswa yang memiliki keunggulan dalam penguasaan bahasa Mandarin untuk maju dalam lomba tersebut. “Metode belajarnya, laoshi melafalkan sesuatu lalu anak menirukan. Mereka juga diajarkan berbicara dan mendengarkan, serta dilatih menulis Mandarin,” tuturnya saat ditemui Harianjogja.com di kantornya, Rabu (8/2/2017).

Para pemenang akan mendapat reward dari sekolah karena telah mengharumkan nama Mutiara Persada. Andriyani mengatakan, Sekolah Mutiara Persada tak pernah ingin ketinggalan setiap informasi perlombaan Bahasa Mandarin yang digelar.”Dengan lomba, anak bisa mendapat pengalaman, menjadi terlatih bebicara Mandarin. Mereka juga menguasai materi di lapangan dan mengaplikasikan materi yang diperoleh di sekolah,” tuturnya.

Salah satu laoshi yang mendampingi peserta lomba, Eka Septiana mengatakan, lomba yang dilaksanakan antara lain membaca puisi dan membaca cerita. Pihaknya mengaku bangga karena setelah dibimbing dalam waktu yang singkat, siswanya bisa keluar sebagai juara. “Keinginan anak-anak untuk belajar Bahasan Mandarin itu tinggi, buktinya di luar [sekolah] mereka ikut les tambahan,” katanya.

Sementara laoshi pendamping lainnya Ari Susanti yang bertugas membimbing peserta kategori kecil mengatakan, kondisi anak-anak saat di panggung terlihat sangat percaya diri karena sejak awal sudah dibiasakan berlatih di depan orang banyak dan dibatasi waktu. “Keberhasilan dalam lomba di Ketandan kemarin tidak luput dari kerjasama dengan orang tuanya. Sebab, guru hanya mendampingi secara materi sedangkan orang tua berperan mendukung mulai dari mencarikan kostum, edit lagu, sampai antar jemput latihan,” tuturnya.

Sekolah Mutiara Persada juga akan kembali unjuk diri pada 10 Februari nanti di Ketandan. Kali ini, siswa SD dan SMP akan menampilkan beberapa pertunjukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya