SOLOPOS.COM - Panitia PBTY 2014 berfoto dengan Walikota Jogja usai audiensi di Balaikota Jogja, Senin (30/12/2014) lalu. (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Harianjogja.com, JOGJA–Panitia Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2014 mulai menyiapkan patung kuda.sebagai simbol Imlek 2565 yang merupakan tahun kuda kayu.

Ketua Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC), Harry Setio mengatakan simbol patung ini  selalu dibuat untuk menambah semarak acara PBTY. Pembuatan patung ini sudah menjadi agenda rutin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pembuatan patung sudah menjadi ciri kas PBTY dari tahun ke tahun. Diharapkan patung ini bisa memberi nilai lebih bagi perayaan PBTY 2014 mendatang dan bagi Jogja. Karena setelah acara patung ini akan disumbangkan ke Pemkot Jogja,” kata Harry saat dihubungi Harianjogja.com, Selasa (7/1/2014).

Untuk tahun ini pembuatan patung kuda ini akan disumbang Ellyn Subiyanti (Paguyuban Alumni Sekolah Tionghoa Indonesia/ PASTI DIY). Patung kuda kayu ini rencananya akan dipajang di Jalan Malioboro selama PBTY 2014.

Harry melanjutkan, selain patung kuda kayu akan ada acara baru dalam gelaran ini, yakni lomba tari bernuansa mandarin yang memperebutkan piala bergilir, yakni Piala Raja. Dalam lomba ini akan memperebutkan tiga pemenang dengan peringkat juara 1 hingga 3. “Tema lomba tari nuansa mandarin bisa klasik, kontemporer atau modern. Tidak ada biaya pendaftaran peserta. Tujuannya hanya untuk mendekatkan budaya Tionghoa kepada kawula muda Tionghoa di Jogja,” jelas Harry.

Sekretaris JCACC Feni Wiendradi mengatakan untuk membatasi jumlah peserta akan dilakukan  invitasi kepada para calon peserta. Jadi hanya beberapa penari terpilih dan lolos seleksi saja yang bisa ikut dalam ajang kali ini. “Kalau peserta dibebaskan takutnya nanti membeludak. Selain itu, kami juga takut kalau nanti para penampil tidak maksimal. Makanya kami gunakan sistem invitasi ke beberapa kelompok tari,” kata Feni.

Sedangkan acara yang lain masih ada lomba tari mandarin tingkat SMP dan SMA. Ada juga lomba baca cerita mandarin, karaoke bahasa mandarin dan beberapa acara lain yang mengikutsertakan budaya kas Jogja. Feni melanjutkan, pada 30 Desember silam sudah diadakan audiensi ke Pemkot Jogja. Audiensi ini untuk menyamakan visi Pemkot Jogja dan Panitia PBTY 2014.

Walikota Jogja, Haryadi Suyuti yang menerima rombongan panitia PBTY 2014 mengaku sangat mendukung perayaan ini dan berharap bisa berpengaruh pada kunjungan wisata ke Kota Gudeg. “Saya berpesan agar aspek pesan budaya dari PBTY harus semakin ditonjolkan. Tentu dengan menjunjung akulturasi budaya, mengingat tahun ini adalah tahun politik,” pesan Haryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya